Anatomi Fisiologi Sistem Integumen

Saifuddin Zuhri | Monday, December 31, 2012 | 0 komentar
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen
Apa itu anatomi fisiologi sistem integumen? Bagi orang awam, istilah ini boleh jadi cukup asing di telinga mereka. Memang, anatomi fisiologi sistem integumen merupakan bagain-bagian tubuh mahluk hidup yang hanya dipelajari secara mendalam oleh kajian ilmu yang berbasis kedokteran. Kalau pun ada kajian ilmu yang membahashal tersebut, itu hanya sebatas ulasan saja.
Namun, sebagai manusia yang melek akan ilmu, tidak ada salahnya jika kita mempelajari hal-hal penting semacam anatomi fisiologi sistem integumen ini. Setidaknya, bolehlah kita mengetahui materi ini sebagai salah satu pengetahuan umum yang mungkin akan berguna suatu saat nanti. 
Seluruh tubuh mahluk hidup bagian luar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Kita mengenalnya sebagai kulit. Namun, apa yang disebut anatomi fisiologi sistem integumen itu ternyata tidak hanya sebatas kulit.
Ada bagian-bagian lain yang termasuk ke dalam anatomi fisiologi sistem integumen ini. Seperti apakah anatomi fisiologi sistem integumen itu? Mari kita simak semuanya dalam uraian berikut ini!

Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorinya, termasuk rambut, kuku, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Fungsi dari sistem integumen sendiri adalah melindungi struktur internal; mencegah masuknya kuman penyebab penyakit; mengatur suhu tubuh; melakukan proses ekskresi melalui keringat; melindungi bahaya sinar matahari; dan juga memproduksi vitamin D. Berikut ini adalah bagian-bagian dari anatomi fisiologi sistem integumen.

1. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen - Kulit

a. Lapisan Kulit Epidermis
Epidermis sering kita sebut sebagai kulit luar. Kulit luar ini jika dikumpulkan akan menjadi organ terbesar dari tubuh. Luas permukaannya sendiri adalah sekitar 18 meter persegi. Epidermis memiliki beberapa lapisan yang mengandung empat jenis sel.
Jenis sel pertama disebut keratinosit (memproduksi keratin, yaitu protein yang memberikan kekuatan, fleksibilitas, dan anti-air); jenis sel kedua dinamakan melanosit (memproduksi melanin, yaitu pigmen gelap yang memberikan warna kulit); jenis sel ketiga disebut sel Merkel yang berkaitan dengan indra sentuhan); dan jenis sel keempat dinamakan sel Langerhans (membantu sistem kekebalan tubuh).
Sesuai dengan anatomi fisiologi sistem integumen, lapisan terdalam dari epidermis adalah lapisan basal. Lapisan ini merupakan lapisan sel tunggal yang menempati membran dasar (lapisan antara dermis dan epidermis). Lapisan berikutnya adalah lapisan stratum spinosum. Stratum spinosum terdiri atas sel-sel bergranul (sel kasar).
Setelah lapisan stratum spinosum dalam anatomi fisiologi sistem integumen bagian epidermis ini terdapat stratum granulosaum, yaitu lapisan yang juga bergranul dan lebih kasar. Setelahnya, terdapat stratum lucidum yang berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Lapisan lucidum menurut anatomi fisiologi sistem integumen hanya ada di daerah yang sering digunakan seperti telapak tangan dan telapak kaki. Selain itu, dalam anatomi fisiologi sistem antegumen bagian epidermis ini juga masih terdapat lapisan paling luar dari epidermis yang disebut stratum corneum, yaitu lapisan sel-sel mati yang membuat kulit elastis dan berfungsi sebagai pelindung sel-sel dasar yang kering.
b. Lapisan Kulit Dermis
Masih membahas anatomi fisiologi sistem integumen bagian kulit, Lapisan kulit kedua dinamakan dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen (protein penguat), serat retikuler (serat protein yang berfungsi sebagai penyokong), dan serat elastis (protein yang berperan dalam elastisitas kulit).
Jenis lapisan kulit dermis terdiri atas dua macam, yaitu lapisan papiler (lapisan jaringan ikat longgar) dan lapisan retikuler (lapisan jaringan ikat padat). Kedua lapisan ini sangat sulit untuk dibedakan. Di dalam lapisan kulit dermis terdapat:
  • kelenjar keringat (yang berfungsi sebagai penghasil keringat untuk pencegah kulit kering dan juga pengatur suhu tubuh);
  • kelenjar minyak (yang berfungsi dalam menghasilkan minyak yang berperan sebagai pelindung kulit dari kekeringan);
  • folikel rambut (bagian akar rambut yang merupakan tempat membelahnya sel-sel rambut);
  • hipodermis atau subkutan (bagian kulit yang paling bawah); dan
  • saraf-saraf penerima rangsang sentuhan (yang berfungsi sebagai sensor penerima rangsang sentuhan yang kemudian akan dikirimkan ke otak).
Di dalam dermis juga terdapat jaringan lemak yang merupakan tempat cadangan energi padat yang sewaktu-waktu digunakan tubuh untuk beraktivitas (ketika di dalam tubuh tidak ada glukosa).

2. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen - Rambut dan Kuku

Anatomi fisiologi Sistem Integumen yang lainnya adalah rambut dan Kuku. Rambut dan kuku merupakan turunan dari kulit. Rambut terdiri atas medulla, korteks, dan juga kutikula. Medula letaknya berada di bagian tengah. Medula berisi keratin dan udara. Adapun korteks merupakan lapisan paling tebal rambut.
Lapisan inilah yang memiliki pigmen (zat warna) yang menentukan rambut berwarna hitam, coklat, merah, ataupun pirang. Sedangkan kutikula merupakan lapisan terluar rambut. Lapisan ini berupa sel-sel yang tumpang tindih seperti sisik. Akar rambut tertanam di bawah kulit (bagian dermis).
Dalam anatomi fisiologi sistem integumen, rambut mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan letaknya. Misalnya saja alis yang menjaga keringat jatuh ke mata. Adapun rambut hidung berfungsi sebagai penyaring udara dari kotoran agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Begitu juga dengan rambut telinga. Sedangkan rambut di kepala berfungsi sebagai pelindung dari abrasi dan paparan sinar matahari.
Seperti rambut, kuku berkembang juga turunan dari kulit, tepatnya epidermis. Kuku merupakan sel-sel keras yang tersusun dari sel keratin yang ada di ujung jari tangan dan kaki. Fungsi dari kuku di antaranya adalah untuk menangkap objek, menggaruk, serta melindungi jari tangan dan kaki.

3. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen - Kelenjar Keringat

Jaringan keringat beserta produknya, yakni keringat termasuk ke dalam bagian anatomi fisiologi sistem integumen. Berdasarkan fungsi dan komposisi keringat yang diproduksinya, setidaknya terdapat dua jeniskelenjar keringat, yakni kelenjar keringat ekrin dan kelenjar keringat apokrin
  • Kelenjar keringat ekrin merupakan kelenjar keringat yang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Kelenjar ini tersebar luas di seluruh permukaan kulit. Namun, lokasi terbanyak kelenjar ekrin biasanya terdapat di sekitar wajah, telapak tangan, dan telapak kaki.Keringat yang dihasilkannya pun berupa air yang mengandung berbagai macam garam.
  • Kelenjar keringat apokrin berfungsi sebagai pemecah komponen organik dari keringat yang dihasilkan. Aktivitas ini dilakukan oleh bakteri sehingga nantinya kelenjar ini akan menghasilkan bau tak sedap. Kelenjar keringat apokrin ini banyak terdapat di sekitar ketiak dan selangkangan atau sekitar alat kelamin. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang berlemak.

4. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen - Sisik 

Sisik termasuk ke dalam salah satu anatomi fisiologi sistem integumen mahluk hidup. Hampir sama dengan kulit pada manusia, sisik juga berperan sebagai lapisan terluar dalam anatomi fisiologi sistem integumen binatang. Sisik merupakan lapisan pelindung yang keras, biasanya terdapat pada ikan, ular dan kaki ayam.
Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai anatomi fisiologi sistem integumen yang terdapat dalam mahluk hidup. Bagaimana, Anda tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut? Silakan masuki pendidikan yang berhubungan dengan dunia kedokteran untuk mendapatkan ulasan mendalam tentang anatomi fisiologi sistem integumen ini. 
Anatomi Manusia - Mengenal Lebih Jauh Tulang Anda
Istilah anatomi manusia bisa disebut sebagai kumpulan atau berbagai struktur yang membentuk organisme manusia, baik hidup maupun mati. Anatomi manusia ini dipahami sebagai bagian yang terlihat fisik, dalam artian fetus atau janin dalam kandungan bisa dihitung sebagai bukan anatomi manusia.
Dalam pengertian terbatas, istilah anatomi manusia hanya benar-benar dikaitkan dan berhubungan dengan bagian-bagian yang membentuk individu sepenuhnya, yang lantas tumbuh dikembangkan dalam upaya manusia itu sendiri mencapai kualitas hidupnya. Anatomi manusia juga berarti apa yang dapat diperlihatkan dengan jelas dengan mata telanjang, dapat diukur dalam berbagai metode inpeksina, dan berkaitan dengan mencari pengetahuan tentang daya tahan manusia sendiri dalam mengarungi hidupnya.
Dipandang dari sudut pandang semacam itu, maka anatomi manusia dapat dipelajari dengan dua metode.
  • Sebagai struktur yang memungkinkan anatomi manusia memiliki fungsi secara terpisah.
  • Organ dan jaringan dalam anatomi manusia yang dapat dipelajari dalam hubungannya dengan satu sama lain.
Sistem dalam Anatomi Manusia
Telah dijelaskan bahwa anatomi manusia tidak termasuk fetus. Namun mempelajari fetus akan sedikit banyak memberikan keuntungan untuk menambah fakta tentang bagaimana anatomi manusia dipelajari dalam dunia mikroskopis.
Penelitian tentang fetus ini juga telah memperkenalkan dua bidang penyelidikan, yaitu studi tentang struktur dari bagian komponen berbagai histologi tubuh dan studi organisme manusia dalam kondisi belum matangnya (berbagai tahap perkembangan intrauterin dari sel telur yang dibuahi sampai periode di mana embriologi berlangsung. Selanjutnya adalah memahami apakah pada taraf embrio, anatomi manusia membentuk dengan kesesuaian proses standarnya).
Sistem yang membentuk wilayah penelitian tentang anatomi manusia, di antaranya adalah sebagai berikut.
  • sistem skeletal
  • sistem percenaan
  • sistem otot
  • sistem limpa
  • sistem endocrine
  • sistem syaraf
  • sistem jantung dan paru
  • sistem reproduksi laki-laki
  • sistem reproduksi perempuan
  • kandung kemih
Memahami Anatomi Manusia secara Komprehensif dari Jaringan Skeletal
Dari segala sistem yang dipaparkan di atas mengenai bagian anatomi manusia, tentu saja tidak ada yang seutuh dari sistem skeletal. Artinnya, membicarakan anatomi manusia adalah membahas mengenai fungsi tulang dan pergerakannya. Anatomi manusia dipelajari dalam bentuk bagaimana skeletal menopang dan melindungi organ dalam, serta bagaimana organ dalam memberikan basis pada wilayah skeletal untuk bergerak. Anatomi manusia dari sisi skeletal ini bisa dibahas beberapa fungsi tulang.
  • Tulang belikat "scapula" merupakan nama teknis untuk tulang belikat. Tulang ini adalah tulang datar segitiga yang berada di belakang tulang rusuk bagian atas. Permukaan belakangnya bisa dirasakan di bawah kulit. Tulang ini fungsinya sebagai lampiran untuk beberapa otot dan tendon pada lengan, leher, dada, dan punggung. Juga untuk membantu dalam pergerakan lengan dan bahu.
  • Tulang belakang adalah kolom tulang dan tulang rawan yang membentang dari dasar tengkorak ke panggul. Membungkus dan melindungi saraf tulang belakang dan mendukung batang tubuh dan kepala. Tulang belakang terdiri dari sekitar tiga puluh tiga tulang. Setiap pasang tulang dihubungkan oleh sendi yang menstabilkan tulang punggung dan memungkinkan untuk bergerak.
  • Fibula adalah tulang panjang yang ramping di samping tibia. Ujung-ujungnya yang sedikit diperbesar menjadi "kepala" atas dan bawah "maleolus lateral". Kepala memenuhi fibula tepat di bawah kondilus lateralis, tetapi tidak masuk ke dalam sendi lutut dan tidak menanggung segala berat badan.
  • Artikular kapsul mengelilingi sendi antara tulang rawan dari tulang rusuk sejati dan sternum (tulang dada).
  • Tulang dada sternum adalah tulang yang membentang panjang, sempit, berbentuk pelat datar pada bagian tengah dada.
  • Tulang tarsal, yakni tulang kaki yang terdiri dari pergelangan kaki, punggung kaki, dan lima jari kaki. Pergelangan kaki terdiri dari tujuh "tulang tarsal," membentuk kelompok yang disebut tarsus. Tulang-tulang ini diatur sedemikian rupa dapat bergerak bebas di mana ia bergabung dengan tibia dan fibula (tulang kaki bagian bawah).
  • Tulang carpal. Meruakan tulang kerangka pergelangan tangan terdiri dari susunan delapan "tulang-tulang karpal" kecil yang terikat dalam dua baris dari empat buku pergelangan tangan.
  • Kondilus humerus. Tulang ini terletak di ujung bawah humerus (tulang lengan atas) dan tulang paha. Ada dua kondilus halus: tombol-seperti "kapitulum" di sisi lateral dan tulang yang berbentuk katrol "troklea".
  • Tulang kapsul. Sebentuk tulang "kapsul" merupakan membran atau kantung yang menopang dan melampirkan bagian otot tubuh, biasanya gabungan. "Ligamen kapsulare" dikelilingi dan diperkuat oleh otot tendon, dan otot ligamen, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk menjaga bagian-bagian sistem otot yang berdampingan bersama-sama.
  • Klavikula adalah tulang selangka. Ada dua tulang masing-masing agak melengkung seperti huruf "f", yang bergabung pada bagian atas tulang dada (sternum) ke tulang belikat (scapula). Klavikula mendukung lengan dan mengirimkan kekuatan dari lengan ke dalam kerangka pusat.
  • Tulang ekor. Tulang coccyx (atau ekor) adalah bagian terendah dari kolom tulang belakang dan melekat oleh ligamen pada margin dari hiatus sakral. Ketika seseorang duduk, tekanan yang diberikan pada tulang ekor, dan bergerak maju, bertindak semacam seperti shock absorber yang menjaga sistem pencernaan.
  • Ligamentum adalah sebuah selaput tulang yang putih keras dengan jaringan berserat, namun sedikit elastis. Ini adalah bagian penting dari sendi tulang; mengikat ujung tulang bersama-sama untuk mencegah dislokasi dan gerakan yang berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan.
  • Ligamen coracohumeral terdiri dari sebuah selaput yang luas dari jaringan ikat yang menghubungkan proses coracoid skapula (belikat) ke tuberkulum lebih besar dari humerus (tulang lengan atas). Fungsinya adalah untuk memperkuat bagian superior dari kapsul sendi.
  • Tulang rusuk membentuk rangka dada dan membuat kandang untuk melindungi organ dan sistem internal pada anatomi manusia, termasuk jantung, paru-paru dan organ dalam lainnya. Ada dua belas pasang tulang rusuk, masing-masing bergabung di bagian belakang kandang penopangnya yakni tulang belakang.
  • Sebuah struktur yang disebut "retinacula ekstensor" terdiri dari sekelompok serat penghubung berat dalam jaringan pergelangan tangan. Ini menghubungkan margin lateral radius (tulang lengan pendek) dengan perbatasan dalam ulna (tulang lengan bawah lagi) dan dengan tulang-tulang tertentu pergelangan tangan.
  • Ligamentum deltoid adalah struktur ligamen yang berbentuk segitiga dan menempel pada maleolus medial tibia ke tulang navicular, kalkaneus, dan talus (anterior dan posterior) dari tarsus.
  • Falang adalah tulang kecil yang membentuk kerangka jari, ibu jari dan jari kaki.
  • Femur adalah tulang paha, tulang terpanjang dalam tubuh. Ujung bawah bergabung tibia (tulang kering) untuk membentuk sendi lutut.
  • Fibula atau tulang betis adalah tulang luar dan lebih tipis dari dua tulang panjang kaki bagian bawah.Jauh lebih sempit daripada tulang lainnya (tulang kering) yang berjalan paralel dan yang terpasang pada kedua ujungnya dengan ligamen.
  • Humerus adalah tulang lengan atas. Humerus berbentuk kubah terletak pada sudut pada poros dan cocok pada soket dangkal skapula (belikat) untuk membentuk sendi bahu.
  • Tulang panggul adalah sebuah cincin tulang di bagian bawah tubuh yang dibatasi oleh tulang ekor dan tulang-tulang pinggul. Tulang panggul ini melindungi anatomi manusia setengah ke bawah, seperti alat pencernaan, rahim, kandung kemih, rektum, prostat. atau ginjal.
Anatomi manusia memang tidak hanya sekadar membicarakan fungsi skeletal. Bagian sistem lainnya dan bahkan sistem kelenjar tubuh yang belum dapat diteliti lebih jauh, lantas tentang bagaimana intuisi merupakan bagian dari anatomi, apakah berkaitan dengan kelenjar tententu atau funsi otak, merupakan hal yang sangat menarik dipelajari berkaitan dengan anatomi manusia itu sendiri.
Memahami Anatomi Fisiologi Mata
Tahukah Anda anatomi fisiologi mata? Apa saja bagian-bagian dari anatomi fisiologi mata? Mata merupakan organ pelihatan yang mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk menerima rangsangan sinar dan warna. Umumnya, manusia memiliki sepasang mata yang berbentuk lonjong dan bukan bulat seperti bola. Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2,5cm.
Anatomi fisiologi mata terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian mata saling berkoordinasi sehingga mata dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut anatomi fisiologi mata tersebut.
Anatomi Fisiologi Mata
  • Sklera adalah bagian dari anatomi fisiologi mata berupa pembungkus mata yang kuat. Sklera membentuk putih mata dan bersambung pada bagian depan dengan sebuah jendela membran yang bening, yaitu kornea. Pada sklera juga terdapat konjungtiva untuk menjaga kelembapan mata. Sklera berfungsi untuk melindungi struktur mata yang sangat halus dari melekatnya otot bola mata.
  • Kornea adalah bagian dari anatomi fisiologi mata dan merupakan bagian depan yang transparan dan bersambung dangan sklera. Kornea berfungsi untuk melindungi struktur halus yang berada di belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina. Kornea tidak mengandung pembuluh darah.
  • Khoroid adalah bagian dari anatomi fisiologi mata dan merupakan lapisan tengah yang mengandung pembuluh darah. Khoroid bersambung pada bagian depannya dengan iris dan tepat di belakang iris, khoroid menebal guna membentuk badan siliari (korpus siliari) sehingga badan siliari terletak antara khoroid dan iris. Khoroid, badan siliari, dan iris, dapat disebut sebagai suatu kesatuan traktus uvea. Khoroid berfungsi mensuplai darah pada retina, melindungi pemfokusan bayangan (refraksi) cahaya dalam mata, dan lapisan khoroid yang berpigmen dapat menggelapkan bilik tengah mata.
  • Badan siliaris (korpus siliari) terletak antara khoroid dan iris, badan siliaris adalah bagian dari anatomi fisiologi mata yang berisi serabut otot sirkuler dan serabut-serabut yang letaknya seperti jari-jari sebuah lingkaran. Badan siliaris berfungsi menyokong lensa, memungkinkan lensa berubah bentuk, pupil berkontraksi karena kontraksi otot sirkuler pada badan siliaris, badan siliaris berfungsi juga untuk mensekresikan humor berair.
  • Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput khoroid, memiliki celah di tengahnya, yaitu pupil. Iris adalah bagian dari anatomi fisiologi mata dan merupakan cakram yang dapat bergerak. Iris berisi dua kelompok serabut otot tak sadar (otot polos). Kelompok pertama mengecilkan ukuran pupil, sementara kelompok yang lain melebarkan ukuran pupil. Iris berfungsi sebagai tirai yang melindungi retina dan dapat mengendalikan jumlah cahaya yang memasuki mata.
  • Pupil merupakan celah dalam iris yang berupa bintik tengah berwarna hitam. Pupil berfungsi sebagai gerbang masuknya cahaya guna mencapai retina.
  • Humor berair (aqueus humor) merupakan cairan yang berasal dari badan siliari. Cairan ini dapat diserap kembali ke dalam aliran darah melalui sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal dengan saluran schlem. Aqueus humor berfungsi untuk menjaga bentuk kantung depan bola mata.
  • Lensa adalah sebuah benda transparan bikonvex (cembung depan-belakang) yang terdiri dari beberapa lapisan. Lensa terletak persis dibelakang iris. Lensa merupakan organ fokus utama, yang membiaskan berkas-berkas cahaya yang terpantul dari benda-benda yang dilihat menjadi bayangan jelas pada retina.
  • Humor bening (vitreus humor) adalah bagian dari anatomi fisiologi mata dan merupakan cairan yang penuh dengan albumen berwarna keputih-putihan seperti agar yang mengisi bagian belakang biji mata, dari lensa hingga retina. Vitreus humor berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata serta mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput khoroid.
  • Retina adalah bagian dari anatomi fisiologi mata dan merupakan lapisan saraf pada bagian belakang mata yang terdiri atas sejumlah lapisan serabut, yaitu sel-sel saraf, sel batang (sel basilus), dan sel kerucut (sel konus). Sel batang peka terhadap cahaya rendah sehingga kita dapat melihat di malam hari, tetapi tidak bisa membedakan warna sehingga hanya hitam saja yang terlihat.
  • Alis mata merupakan rambut (bulu) yang terletak di atas mata. Berguna untuk melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.
  • Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan kelopak bawah yang berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing, seperti debu, asap, dan keringat.
  • Bulu mata adalah bagian dari anatomi fisiologi mata berupa rambut yang terletak di kelopak mata, bulu mata berguna untuk melindungi mata dari benda asing.
  • Kelenjar air mata menghasilkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea mata agar tidak kering. Air mata juga berfungsi sebagai pelumas agar mata dapat digerakkan. Kelenjar air mata mengeluarkan air mata saat kita mengedipkan mata.
  • Otot mata adalah bagian dari anatomi fisiologi mata dan berguna untuk menggerakkan bola mata sehingga dapat bergerak ke kanan-kiri (melirik) dan ke atas-bawah.
Anatomi Fisiologi Mata - Alis Mata
Setelah menjelaskan secara singkat beberapa bagian antomi fisiologis mata, kali ini penulis akan menjelaskan lebih detail salah satu bagian antomi fisiologi mata, yaitu alis mata. Salah satu bagian dari anatomi fisiologi mata ini berfungsi unutk melindungi mata dari tetesan keringat, air hujan, dan sinar matahari yang berlebih. Pada umumnya, bentuk dari alis mata manusia seperti bulan sabit dan melengkung agak tajam pada bagian pelipis. Ada juga orang yang memiliki alis mata bagian kiri dan kanan tersambung menjadi satu.
Bentuk dan arah tumbuh dari salah satu bagian anatomi fisiologi mata (alis mata) pada manusia dimaksudkan supaya keringat maupun air mengalir melewati kening lalu jatuh ke pipi atau melalui puncak hidung menuju ke pipi. Selain itu, bentuk dri tulang dahi di bagian alis mata pun turut melindungi mata dari keringat dan air.
Selain menahan keringat dan air, salah satu bagian dari anatomi fisiologi mata ini juga berfungsi menahan kotoran-kotoran (pasir, debu, dan ketombe) masuk ke mata. Berhubungan dengan komunikasi antarmanusia, alis mata (salah satu bagian dari anatomi fisiologi mata) dipakai sebagai alat untuk mengungkapkan ekspresi tertentu, misalnya marah, takjub, tidak mengerti, bingung, dan lain sebagainya.
Anatomi Fisiologi Mata - Fisiologi Penglihatan
  • Rodopsin (visual ungu) merupakan anatomi fisiologi mata berupa pigmen yang terkandung dalam sel batang. 
  • Pemutihan rodopsin adalah sebuah proses yang berlangsung di dalam anatomi fisiologi mata, yaitu perubahan dari ungu menjadi merah muda terjadi ketika cahaya masuk ke retina.
  • Resintesis rodopsin adalah sebuah proses yang berlangsung di dalam anatomi fisiologi mata dan terjadi dalam gelap, yaitu saat semua all trans retinal diubah kembali menjadi 11 cis retinal serta berikatan dengan opsin.
  • Sel batang adalah bagian dari anatomi fisiologi mata yang berfungsi dalam intensitas cahaya rendah karena reaksi pemutihan hanya memerlukan sedikit cahaya.
  • Adaptasi terhadap gelap dan terang merupakan penyesuaian di dalam anatomi fisiologi mata atau penglihatan secara otomatis terhadap intensitas cahaya yang memasuki retina ketika bergerak dari tempat gelap menuju ke tempat terang atau sebaliknya.
  • Berkaitan dengan anatomi fisiologi mata, fisiologi penglihatan juga memiliki penglihatan warna. Setiap mata memiliki enam sampai tujuh juta sel kerucut bipolar yang mengandung iodopsin (retinal terikat pada opsin yang tidak sama dengan opsin dalam sel batang). Iodopsin ini memiliki sifat sensitif biru, sensitif merah atau sensitif hijau sehingga setiap sel kerucut mempunyai sensitivitas untuk membedakan warna.

Category:

About Biotakson:
Biotakson diambil dari kata biotaksonomi, yang artinya tingkatan-tingkatan dalam biologi, nama ini disesuaikan dengan kontent blog ini yang mengulas hal-hal yang berhubungan dengan biologi ditambah dengan komputer

0 komentar