Bangsa Sapi perah sub-tropik

Saifuddin Zuhri | Sunday, January 20, 2013 | 0 komentar
a. Sapi Friisian Holland
Sapi Friesian Holland sering dikenal dengan nama Frisien Irgistein atau disingkat FH. Sapi ini berasal dari negara Belanda. Tanda-tandanya warna belang hitam putih, pada dahi umumnya terdapat warna putih berbentuk segitiga, kaki bagian bawah dan bulu ekornya berwarna putih, tanduk pendek serta menjurus kedepan, dan lambat dewasa.

Sifat sapi in jinak dan tenang, sehingga mudah untuk dikuasai, tidak tahan terhadap panas, tetapi lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan (Anonimi, 1993), tetapi untuk sapi jantan biasanya menunjukkan sifat nakan dan agak ganas, karena mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan bangsa sapi in mudah ditemui diseluruh penjuru dunia (prihadi, 1997).

Sapi Holland selain merupakan sapi perah yang berbadan besar juga rata-rata produksi susunya tertinggi apabila dibandingkan dengan bangsa sapi perah lainnya. Di Amerika Serikat rata-rata produksi susnya mencapai 12,6874 Pound dalam satu masa laktasi, tetapi kadar lemak susunya relatif rendah yaitu 3,5 – 3,7 %. Warna lemaknya kuning dengan butiran-butiran (globuli) lemaknya kecil, sehingga baik untuk konsumsi susu segar (Prihadi, 1997).

b. Sapi Jersey
Asal sapi jersey dari Inggris bagian selatan. Tanda-tandanya warna coklat muda terkadang ada yang hampir putih atau kuning dan ada yang agak merah, tetapi pada bagian-bagian tertentu terkadang ada warna putihnya. Yang jantan warnanya agak lebih tua. (Anonimi, 1993).

Sifat-sifatnya kurang tenag dan lebih mudah terganggu oleh perubahan-perubahan disekitarnya, tetapi lebih tahan panas. Sapi in termasuk bangsa sapi perah yang kecil tetapi bentuk badannya lebih baik dari pada sapi-sapi yang lain (Anonimi, 1993).

c. Sapi Guermey.
Warnanya kuning tua dengan belang-belang putih. Warna putih tersebut umumnya terdapat pada bagian muka, sisi perut, dan keempat kakinya. Tanduknya menjurus keatas dan agak condong kedepan, dengan ukuran sedang (Anonimi, 1993).

Sifatnya lebih tenang dari sapi Jersey walaupun tak setenang sapi FH. Badannya lebih besar dari pada sapi Jersey. Bentuknya menyerupai Jersey, tetapi lebih kuat dan lebih besar (Anonimi, 1993).

d. Sapi Ayrshire
Sapi ini berasal dari Scotlandia selatan, warnanya belang merah atau belang merah atau belang coklat dan putih, tanduknya agak panjang dan menjurus keatas, sedikit lurus dengan kepala, sifatnya agak tenang. Badannya lebih besar dari sapi Jersey, tetapi lebih kecil dari sapi FH. Sapi in pandai merumput di padang rumput yang tidak terlalu besar (Anonimi, 1993).

e. Sapi Brown Swiss.
Sapi ini berasal dari Switzerland, tandanya coklat abu muda atau tua. Pada umumnya coklat seperti warna tikus. Hidung bulu ekornya berwarna hitam. Ukuran badan dan tulangnya cukup besar, hampir sama dengan FH. Sifatnya jinak dan mudah dipelihara, produksi susunya dibawah sapi FH (Anonimi, 1993).

Kuning telur, merupakan bagian yang penting karena mengandung bahan makanan untuk calon embrio. Biasanya berwarna kuning sampai orange, terletak pada tengah telur teutama telur yang masih baru (Indratiningsih, 1996). Kuning telur terdiri dari discus germinalis, latebra, lapisan konsentris yang telpa dan membran kuning telur (Stadelman dan Corterill, 1977). Menurut Yuwanta (1983), discus germinalis pada telur yang dibuahi akanmenjadi blastogerm.

Putih telur. Albumen atau putih telur terdiri atas empat lapisan yaitu lapisan cair luar (23,2%), lapisan dalam kental (57,3%), lapisan cair tengah (10,8%) dan lapisan chalaziterous (2,7%) (Indratiningsih, 1996).
Kerabang telur. Menurut Stadelman dan Cotterill (1977) menyatakan bahwa kerabang telur terdiri dari kalsium karbonat (94,0%), magnesium karbonat (1,0%), kalsium karbonat (1,0%), dan bahan organik (4%). Ketebalan kerabang telur ayam banyak dipengaruhi oleh kadar kalsium dari makanan dari cuaca saat ayam bertelur (Yuwanta, 1983). Menurut Card dan Neishein (1975), selaput kerabang terdiri dari selaput bagian dalam (miner shell membran) dan selaput bagian luar (outher shell membran). Selpaut bagian luar tebalnya kira-kira 0,05 mm, demikian juga selaput bagiand alam dan kedua selaput dipisahkan oleh rongga udara (air shell).

Feed Intake
Menurut Srigandono (1987), feed intake adalah sejumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam. Siregar et al. (1980) menyatakan bahwa feed intake ayam pedaging tergantung beberapa faktor antara lain besar tubuh, jenis kelamin, keaktifan badan sehar-hari, suhu di luar dan di dalam kandang, kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan serta cara pengelolaan. Pakan yang dikonsumsi ayam digunakan untuk pertambahan dan penggantian sel tubuh yang rusak. Pakan ayam dengan energi tinggi menyebabkan konsumsi pakan ayam akan lebih kecil bila dibandingkan dengan pakan ayam energi rendah

Perkandangan
Kandang merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat berlindung, berteduh, dan melakukan aktivitas bagi ternak (Muis, 1992). Tujuan pembuatan kandang adalah untuk menyediakan suasana yang nyaman bagi ternak dengan biaya serendah mungkin. Lebih lanjut dikatakan bahwa ada tiga masalah utama yang harus diperhatikan dalam tata laksana perkandangan yaitu kondisi biologis ayam, ekonomi (nilai kandang), dan teknik pertukangan yang berhubungan dengan bentuk kandang (Nesheim et al., 1984). Syarat kandang yang baik menurut Andrews et al. (1993) antara lain kepadatan kandang yang sesuai, ventilasi yang baik, sirkulasi udara yang lancar, jauh dari pemukiman, kebersihan kandang dijaga, serta terpenuhinya kenyamanan ayam untuk makan dan melakukan aktivitasnya. Menurut Williamson dan Payne (1993), bangunan kandang yang baik adalah bangunan yang memenuhi persyaratan teknis sehingga kandang tersebut bisa berfungsi untuk melindungi ternak terhadap lingkungan yang merugikan, mempermudah tata laksana, menghemat tempat, menghindarkan gangguan binatang buas, dan menghindarkan ayam dari kontak langsung dengan ternak unggas yang lain serta penggunaan tenaga kerja dapat efisien.

Antibiotik. Antibiotik merupakan produk metabolisme mikroorganisme yang dapat menghambat dan membunuh mikroorganisme lain (Sidadolog, 2001). Antibiotik digunakan untuk melawan infeksi dengan cara pencegahan atau pengobatan. Diberikan sejumlah 2 sampai 10 gram/ ton ransum (Anggoroadi, 1985). Pengaruh antibiotik bila diberikan melalui pakan antara lain : menyerang bakteri patogen dalam tubuh hewan, menghindari perusakan bakteri terhadap asam amino esensial dan vitamin, membantu jenis bakteri yang mensintesa protein dalam tubuh, menekan produksi racun mikroorganisme, melindungi proses absorbsi dan pencegahan penebalan dinding usu halus, dan berpengaruh positif pada metabolisme (Sidadolog, 2001). Manfaat penggunaan antibiotik antara lain kesehatan dan daya tahan hidup ternak meningkat, kecepatan pertumbuhan meningkat (2-15 %), memperbaiki konversi pakan menjadi rendah (2 sampai 15 %), meningkatkan hasil fertilitas dan daya tetas (Sidadolog, 2001).

Erythrocytes (RBC)
Erytrocytes atau sel daram merah (SDM) membawa hemoglobin dalam sirkulasi. Sel darah merah berbentuk piring (disc) yang biconcave (Gambar lihat di buku referensi) yang dibentuk dalam sumsum tulang, berdiameter 4-8 µm. Pada mamalia sel darah merah tidak bernukleus, kecuali pada awal pembentukan dan pada hewan-hewan tertentu. Sel darah merah pada unggas bernukleus dan berbentuk elips. Sel darah merah terdiri dari air (65%), Hb (33%) dan sisanya terdiri dari sel merah stroma, lemak, mineral, vitamin, bahan organik lainnya dan ion K (merupakan ion intraseluler yang dominant).

Penjendalan Darah (Blood coagulation)
Penjendalan darah memegang peranan yang penting untuk mencegah banyaknya darah yang hilang dari pembuluh darah yang terluka. Koagulasi tergantung dari pembentukan jaringan yang pekat (selatin) dari benang (serat) protein fibrin. Platelet darah (trombosit), sel-sel darah merah (RBC) dan WBC terperangkap dalam jaringan tersebut. Proses pengerutan pada penjendalan darah menghasilkan cairan bening (serum).
Apabila darah diaduk/digojog/disentrifus potein fibrin tidak akan terbentuk atau tersingkir sehingga tidak terjadi penggumpalan darah. Untuk kepentingan tranfusi darah dan analisa sering ditambahkan zat antikoagulasi untuk mencegah terjadinya penjendalan darah. Zat antikoagulasi yang sering dipakai adalah heparin, EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid). Sodium citrate, sodium, potassium ammonium oxalate dan fluoride juga dapat digunakan sebagai zat antikoagulasi.

Toleransi panas (heat tolerance)
Yaitu ketahanan hewan terhadap keadaan panas sekitarnya. Gambaran tinggi rendahnya toleransi panas seekor ternak dapat diketahui dari beberapa aspek dari reaksi tubuhnya, misal perubahan temperatur tubuh, frekuensi pernafasan, fertilitas dan jumlah produksi.




Sumber

Category: , ,

About Biotakson:
Biotakson diambil dari kata biotaksonomi, yang artinya tingkatan-tingkatan dalam biologi, nama ini disesuaikan dengan kontent blog ini yang mengulas hal-hal yang berhubungan dengan biologi ditambah dengan komputer

0 komentar