Mengenal Sapi Bali
Berdasarkan breed (ras) murninya, sapi dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) bangsa sapi, yakni bangsa sapi Eropa (Bos Taurus), bangsa sapi India (Bos Indicus), dan bangsa sapi Bali (Bos Sondaicus).
Bangsa sapi Eropa (Bos Tauru) antar lain sapi Frisian Holstein (FH), sapi Yersey, sapi Limousin, sapi Gallowy, sapi Hereford, sapi Shorthorn, dan sapi Carolais. Sapi-sapi Amerika dan Australia merupakan keturunan sapi-sapi Eropa dan sebagian merupakan hasil persilangan dengan bangsa sai India.
Bebrapa jenis sapi di Indonesia juga merupakan keturunan sapi Zebu. Misalnya, sapi PO (Peranakan Ongole) merupakan hasil persilangan antara sapi Ongole dan sapi bali. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Gir atau sapi Mysore dan sapi Bali. Jadi, sapi PO ataupun sapi Madura bukan lagi sapi yang berdarah murni.
A. Cirri-Ciri Sapi Bali
Sapi bali sebagai slah satu bangsa sapi memiliki cirri-ciri tersendiri (khusus) yang berbeda dengan bangsa sapi lainnya.
1. ras sapi muruni
sapi bali (Bos Sondaicus) merupakan sapi yang berdara murni karena merupakan hasil domestikasi (penjinakan) langsung dari banteng liar. Banteng liar tersebut kini masih dapat ditemui di hutan Ujung Kulon (Jabar), Ujung Wetan (Jatim) dan Taman Nasional Bai Barat. Dengan demikian, sapi bali merupakan ras atau bangsa sapi tersendiri yang asli berasal dari Negara kita.
2. Warna dan bentuk tubuh
Sebagai keturunan bantengm dapi bali memiliki warna dan benruk tubuh persis seperti banteng liar. Sapi bali jantan dan betina memiliki wanta kaki putih dan memiliki “telau”, yakni bulu putih pada bagian pantatnya dan terdapat “gari” (bulu) hitam di sepanjang punggungnya.
Sapi bali tidak memiliki punuk seperti halnya banteng, bentruk badannya kompak, dan dadanya dalam. Dibandingkan dengan sapi-sapi lain, sapi bali lebih agresif (galak) terutama sapi jantan. Jika kita hendak memegang atau mendekati sapi bali, pakaian berwana merah hendaknya dihindari agar tidak diserang. Sebab, sapi bali suka menyerang orang berpakaian merah mendekatnya. Namun, sapi bali juga akan menjadi penurut pada orang yang bias dekat dengannya.
Di samping cirri-ciri umum tersebut di atas, sapi bali jantan dan sapi bali betina juga memiliki beberapa cirri yang sepesifik.
a Sapi jantan
Ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sapi bali jantan adalah sebagai berikutu:
- Warna bulu badan hutam (kecuali kaki dan pantat).
- Tanduk agak di bagian luar dari kepala mengarah latero-dorsal dan membelok dorso-cranial.
- Tubuhnya relative lebih besar disbanding dengan sapi betina, berat sapi dewasa rata-rata 350 kg-450kg, dan tinggi badan 130-140 cm.
b Sapi betina
Cirri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sapi bali betina adalah sebagai berikut:
Cirri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sapi bali betina adalah sebagai berikut:
- Warna bulu badan merah bata (kecuali kaki depan dan pantat)
- Tanduk agak di bagian dalam dari kepala, mengarah latero-dorsal dan membelok dorso-medial.
- Tubuh relative lebih kecil dibandingkan dengan sapi jantan dan berat sapi dewasa 250 kg-350 kg.
Sewaktu lahi, baik sapi bali jantan maupun betina, memiliki bulu berwarna merah bata. Setelah dewasa kelamin, warna bulu sapi bali jantan berubah menjadi hitam karena adanya pengaruh hormone terstosteron (hormone kelamin jantan). Karena itu, jika sapi bali jantan dikebiri, warna bulunya yang hitam akan berubah menjadi merah.
3. sapi bali yang warnanya menyimpang
sebagaimana pada sapi yang lain, sapi bali juga sering mengalami “penyimpanyan” dari cirri-cirinya yang khusus di beberapa tempat, sering kita jumpai sapi-sapi bali yang warna bulunya tidak seperti warna bulu sapi yang normal.
Category: Peternakan, Ruminansia
0 komentar