Peranan Ilmu Evaluasi Karkas
Pengetahuan mengenai cara – cara penilaian karkas adalaj penting untuk semua tahapan rantai pemasaran daging dari tempat pemeliharaan (farm) terus ke penjualan eceran. Pengecer harus memenuhi persaratan yang harus diminta oleh pelanggannya akan ketentuan yang berkenaan dengan besar / ukuran, kedaya tarikan dan komposisi potongan – potongan karkas atau produk – produk yang dijual dari tiap karkas. Mutu karkas juga penting bagi pedagang grosiran / perantara dan pengepak daging yang membeli dari para petani atau peternak dan harus memenuhi keperluan pengecer, dan tidak kurang bagi peternak yang tetap dengan kendala usaha peternakannya harus diperhatikan untuk mencocokkan ternak bibitnya dan sistim produksi untuk memaksimalkan pendapatannya dari pasar dengan menyediakan tipe – tipe karkas yang paling banyak diminta oleh pedagangan daging (Kempsther, dan Harrington, 1982).
Penilaian karkas mempunyai kegunaan sangat penting. Kegunaannya selain dalam perdagangan adalah untuk pemuliabiakan (breeding programmes) memerlukannya untuk mengidentifikasi ternak – ternak individual yang paling bernilai / bermanfaat untuk sebagai tetua / orang tua dalam keturunannya di masa depan, seperti dalam mengerjakan percobaan – percobaan bangsa ternak ( brees ) untuk menetapkan bangsa ternak dan persilangan – persilangan mana yang cocok untuk keadaan produksi dan pasar kusus. Penilaian karkas juga penting dalam percobaan – percobaan untuk menentukan kesangkilan (efektifitas) relatif ternak – ternak yang berbeda selama dalam berbagai tahapan pertumbuhan dan bagaimana hal ini dipengaruhi oleh faktor – faktor nutrisi dan genetik maupun lingkungan lainnya. (saka, 2007).Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas karkas dan daging diantaranya adalah status nutrisi dan konsumsi pakan, umur dan berat tubuh ternak saat dipotong, bahan aditif, dan stres.
Faktor umur dan berat tubuh sering merupakan faktor yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Biasanya baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama antara umur dan berat tubuh akan mempengaruhi komposisi karkas. Ternak yang dipotong pada umur yang tua akan memiliki kealotan daging yang lebih tinggi daripada ternak muda. Dengan bertambahnya umur biasanya diikuti pertambahan berat badan. Kondisi ini diikuti dengan peningkatan pertumbuhan organ-organ tertentu terutama yang berkaitan dengan depot lemak(Suharyanto November 2007).
Category: Karkas, Peternakan
0 komentar