BIOMA
Menurut Charles Kendrich, istilah bioma dapat diartikan
sebagai unit-unit geografis besar yang perbedaannya didasarkan atas tipe-tipe
klimaks atau vegetasi dominan (tumbuhan) atau bentuk kehidupan binatang. Pada
umumnya, sistem penamaan bioma didasarkan atas vegetasi utama yang mendominasi
suatu wilayah di bawah pengaruh iklim. Contoh penamaan bioma antara lain bioma
hutan hujan tropik, sabana, stepa (padang rumput), tundra, dan taiga.
Ciri-ciri
umum yang menandai suatu bioma antara lain sebagai berikut.
- Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya pada wilayah tersebut terdapat suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan tersebut, seperti hutan gugur daun, hutan berdaun jarum (hutan konifer), atau padang rumput.
- Bioma terbentuk sebagai hasil interaksi antara unsur-unsur lingkungan, yaitu iklim, tanah, dan organisme yang hidup di lingkungan tersebut (biota).
- Bioma merupakan komunitas (satuan kehidupan) yang cukup mantap dalam periode jangka waktu yang lama, kecuali terjadi suatu kejadian tiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas. Misalnya, bencana alam, wabah penyakit, perubahan tatanan iklim global, atau gangguan akibat ulah manusia.
- Suatu jenis bioma dapat mudah dikenali dengan melihat petunjuk vegetasi utamanya (vegetasi klimaks).
- Bioma pada umumnya menempati wilayah yang luas.
Macam-macam
bioma di Indonesia
1.
Bioma Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah
gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia
Barat.
Ciri-ciri:
a. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c. Kelembaban udara sangat rendah
d. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat
e. mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
f. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
-
Flora:
tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
-
Fauna:
hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk
hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup
pada pagi hari, pada siang hari yang
terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2.
Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput
membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang,
seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia
Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
- Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
- Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
- Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
-
Flora:
tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah
rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena
mereka merupakan vegetasi yang dominan
maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di
Rusia Selatan, puzta di Hongaria,
prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
-
Fauna:
bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba
dan kanguru diAustralia.
-
Karnivora:
singa, srigala, anjing liar, cheetah.
3.
Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang
rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan
yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan
sabana campuran.
-
Sabana
murni : bila pohon-pohon yang
menyusunnya hanya terdiri atas satu
jenis tumbuhan saja.
-
Sabana
campuran : bila pohon-pohon
penyusunnya terdiri dari campuran
berjenis-jenis pohon.
4.
Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis
merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang
paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai AmazoneOrinaco, Amerika Tengah,
sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di
Afrika.
Ciri-ciri:
a.
Curah
hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
b. Matahari bersinar sepanjang tahun.
c. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif
kecil.
d.
Di bawah
kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan
suhu antara siang dan malam hari.
- Flora:
pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai
ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk
suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana
adalah tumbuhan yang menjalar di
permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh:
Anggrek, paku Sarang Burung.
- Fauna: di
daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu
hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup
hewan- hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada
malam hari, misalnya: burung hantu, babi
hutan,kucing hutan, macan tutul.
5.
Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
Ciri
tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan
tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah
pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim
hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang
dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat
ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan
rusa, babi hutan, harimau.
6.
Hutan Lumut
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang
terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut
karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak
hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang
pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja,
melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang
hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah
menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
7.
Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim
dingin, daundaunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat,
Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
-
Curah
hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
-
Mempunyai
4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi - Keanekaragaman jenis tumbuhan
lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
-
Musim
panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup
tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi
ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih
dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen
yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan
sebangsa luwak/musang.
-
Pada saat
menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai
turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat
akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
-
Pada saat
musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis.
Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang
musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi)
sehingga disebut musim semi.
8.
Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan
daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
- Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
- Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
- Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
- Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
9.
Bioma Hutan Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga
iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon,
vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah
rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
- Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
- Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
- Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub)
10.
Hutan Bakau / Mangrove
Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang
landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau
(Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon
bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).
Ciri-ciri:
a. Kadar garam air dan tanahnya tinggi.
b. Kadar O 2 air dan tanahaya rendah.
c. Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut
lingkungannya becek dan herlumpur.
Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau
sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal
dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan
tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan
kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.
Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau
memiliki akar nafas yang berfungsi menyerap O 2 langsung dari udara. Agar
individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan
pasang surut terutama pada bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan
nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih
terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk akar
yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.
Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya
maka dengan akar yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam
lumpur, sehingga tidak akan terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan
pasang dan surut.
Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur
Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di
Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di sekitar Segara Anakan
dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy.
Jenis-jenis hewan yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan
bakau terutama adalah ikan dan hewan-hewan melata (buaya, biawak) dan
burung-burung yang bersarang di atas pohon-pohon bakau.
Category: Ekologi
0 komentar