PROSES PENCERAAN MAKANAN

Saifuddin Zuhri | Sunday, January 06, 2013 | 0 komentar

A.    Pengertian Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan adalah proses memasukkan, menyimpan makanan sementara, mencerna secara fisik dan kimiawi, absorbsi, menyimpan sementara dan defekasi[1].
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan anus.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas[2].
B.     Oragan dan Fungsi Organ Pencernaan pada Manusia
1.      Organ Pencernaan pada Manusia
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui bahan makanan, sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan[3]. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
a)      Rongga Mulut
b)      Esofagus
c)      Lambung
d)     Usus Halus
e)      Usus Besar
f)       Rektum
g)      Anus[4]
2.      Fungsi Organ-organ Pencernaan pada Manusia
a.      Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.
Di dalam rongga mulut terdapat gii , lidah dan juga kelenjar lidah. Gigi pada anak anak disebut gigi susu ( gigi sulung ). jumlah dari gigi anak anak berjumlah dua puluh ( 20 ) buah yang terdiri dari 8 buah gigi seri 4 buah gigi taringdangeraham 8 buah, setelah berumur 6 – 14 tahun gigi susu diganti dengan gigi tetap, jumlahnya 8 gigi seri 4 gigi taring , 8 buah gigi geraham dan 12 geraham belakang. Pada Mulut terdapat :
1)      Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Fungsi gigi sebagai berikut:
a.       Gigi seri berfungsi untuk memotong  makanan
b.      Gigi taring berfungsi merobek makanan
c.       Geraham berfungsi untuk mengunyah makanan
2)      Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan. Fungsi lidah sebagai berikut:
a.       Sebagai pengecap rasa makanan
b.      Sebagai laat pemindah makanan
c.       Sebagai alat bantu menelanmakanan


3)      Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri dan lain-lain. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
b.      Esofagus (Kerongkongan)
Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm. Dimulai dari pharynx sampai pintu masuk kardiak lambung.  Esofagus berdinding empat lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat renggang (dua lapis serabut otot), lapisan submukosa dan paling dalam lapisan lendir (mukosa).  Makanan diteruskan kelambung dengan gerakan peristaltik (meremas). Hidrolisa amilum terus berlanjut.
Di pangkal leher, terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorok dan kerongkongan. Batang tenggorok merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran makanan. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Jika kamu sedang makan, katup akan menutup. Ketika kamu bernapas, katup akan terbuka. Oleh karena itu, sebaiknya kamu jangan berbicara ketika sedang makan. Jika kamu berbicara ketika makan, saluran pernapasan terbuka. Apabila makanan masuk ke tenggorokan, dapat tersedak[5].


c.       Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usu tanpa sempat dicerna.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali[6].
d.      Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
·         Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
·         Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
·         Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
·         Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
·         Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
·         Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
·         Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
·         Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
·         Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
·         Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
·         Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
·         Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
·         Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal[7].


e.       Usus Besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a)      Menyerap air selama proses pencernaan.
b)      Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c)      Membentuk massa feses
d)     Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh defekasi[8].
f.       Rektum dan Anus
Perjalanan makanan di usus akan sampai pada rectum dan dikumpulkan di organ ini. Bila sudah menumpuk dan siap dibuang, sisa makanan/feses ini pun akan dikeluarkan melalui anus.
Rektum terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis, sedangkan anus adalah bagian dan saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter:
C.    Proses Pencernaan Makanan pada Manusia
Pada dasarnya, sistem pencernaan makanan pada tubuh manusia terbagi menjadi dua kelompok. Penjelasan berikut ini mungkin akan menambah wawasan Anda.
§  Mekanik
Sesuai namanya, sistem pencernaan makanan mekanis ini dilakukan dengan suatu mekanika/gerakan tertentu. Pencernaan semacam ini paling banyak terjadi di dalam rongga mulut, di mana makanan yang masuk harus dihancurkan dahulu (dikunyah) agar proses pencernaan selanjutnya bisa lebih mudah.
  Sistem pencernaan makanan mekanik tak hanya terjadi di mulut. Beberapa    bagian/organ tubuh juga melakukan suatu mekanika yang disebut gerakan    peristaltik.
Peristaltik ini sendiri adalah gerakan otot-otot organ untuk menelan/menarik agar makanan bisa mengalir memasuki organ tersebut. Biasanya terjadi pada kerongkongan dan usus.
§  Kimiawi
Bila pencernaan mekanik adalah pencernaan dengan gerakan, sistem pencernaan yang satu ini lebih kepada proses kimiawi, yaitu proses pencernaan yang membutuhkan zat-zat kimia untuk menghancurkan makanan maupun mengurai zat-zat penting yang ada dalam makanan.
Zat kimia yang dimaksud adalah asam maupun suatu enzim dalam tubuh yang membantu pencernaah. Proses kimiawi ini contohnya proses pencernaan yang terjadi pada lambung dan usus.
Ø  Penyerapan zat makanan
Penyerapan zat-zat makanan oleh sel-sel dinding usus disebut absorpsi. Dalam jonjot usus terdapat kapiler darah dan kapiler kil (chyl). Glukosa, asam amino, vitamin dan mineral diserap oleh pembuluh darah, sedangkan asam lemak dan gliserol diserap oleh pembuluh kil. Selaanjutnya zat-zat makanan tersebut diedarkan melalui sistem sirkulasi[9].
Proses penyerapan (dalam jejunum dan ileum). Nutrisi (asam amino+gula)→epitelium usus halus→epitelium uniseluler kapiler (laktea)→distribusi kilomikron (lemak+kolesterol dilapisi protein)→ limfa vena+jantung ~laktea, kapiler, dan vena→ vili menyatu menyatu  pembuluh portal hati berhubungan dengan hati→molekul-molekul organik yang lain  glukosa 0,1%   jantung dan seluruh tubuh.
Tabel Absorbsi Dalam Usus Halus
Sumber Makanan
Hasil Akhir Cernaan
Organ Absorpsi
Protein
Asam Amino
Dari Epitelium masuk k pembuluh darah dan aliran darah
Lemak
Gliserin dan Asam Lemak
Dari Epitelium Vili masuk ke Lacteal dan aliran Limpe
Hidrat Karbon
Monosakharida Glukosa Leavulesa Galaktosa
Dari Epitelium Vili dan diniding pembuluh darah dan aliran darah[10]
D.    Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia
1)      Malnutrisi
Adalah suatu keadaan gangguan keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga kesehatan. Ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang terlalu sedikit (subnutrisi atau kelaparan) maupun yang berlebihan (overnutrisi), ketidakseimbangan asupan komponen dasar makanan (karbohidrat, protein, lemak), dan penyakit.
2)      Apendikitis-Radang usus buntu.
3)      Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat
4)      Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
5)      Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
6)      Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
7)      Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
8)      Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).


9)      Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
10)  Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
11)  Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis[11].


[1]http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/sistem-pencernaan.html.06/01/2013 20:53:11
[2]http://andibudiman.blogdetik.com/2011/01/15/makalah-tentang-sistem-pencernaan-pada-manusia/10/11/2011 8:32:36 PM
[3] http://www.crayonpedia.org/mw/SISTEM_PENCERNAAN_MANUSIA_8.1_RINIE_PRATIWI10/7/2011 6:03:08 PM
[4] http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/10/7/2011 5:47:13 PM
[5] http://www.crayonpedia.org/mw/Alat_Pencernaan_Manusia,_Makanan,_dan_Kesehatan_5.110/7/2011 5:54:04 PM
[6] http://www.membuatblog.web.id/2010/02/sistem-pencernaan-manusia.html10/7/2011 6:05:30 PM
[7] http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/10/7/2011 5:47:13 PM
[8] http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/10/7/2011 5:47:13 PM
[9] Dra. Hj. Tintin Atikah, dkk. Biologi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 2. Bandung: PT. Remaja Rosdakarta
[10] http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/sistem-pencernaan.html06/01/2013 20:53:11
[11] http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/22/sistem-pencernaan-makanan-pada-manusia/10/7/2011 5:47:13 PM

Category:

About Biotakson:
Biotakson diambil dari kata biotaksonomi, yang artinya tingkatan-tingkatan dalam biologi, nama ini disesuaikan dengan kontent blog ini yang mengulas hal-hal yang berhubungan dengan biologi ditambah dengan komputer

0 komentar