Gizi Bagi Berbagai Golongan
A. Kebutuhan
Gizi Bagi Beberapa Golongan.
1.
Gizi Untuk Wanita / Ibu Hamil
Bagi ibu hamil dalam
mengkonsumsi makanan yang harus diperhatikan adalah vitamin dan mineral karena
penting bagi kesehatan dirinya dan janin. Nutrisi yang dibutuhkan selama
kehamilan antara lain:
a.
Protein, sangat besar peranannya dalam memproduksi sel-sel
darah.
b.
Karbohidrat, dibutuhkan untuk energi tubuh sehari-hari.
c.
Kalsium, di masa kehamilan, kalsium penting untuk membantu pertumbuhan si
jabang bayi.
d.
Zat besi, amat penting dalam membantu proses produksi sel-sel darah merah,
utamanya untuk mencegah timbulnya anemia.
e.
Asam folik, berdasar beberapa temuan para pakar kesehatan, wanita hamil yang
kekurangan asam folik besar risikonya mengalami keguguran ataupun kerusakan
pada janin.
f.
Lemak,
bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya untuk cadangan energi tubuh,
agar sebentar-sebentar tubuh tidak terasa lelah. Conectique.com)
v
Nutrisi Penting Selama Hamil
Seiring pertambahan
usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat, terutama setelah
memasuki kehamilan trimester
kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung pesat –
terutama perkembangan otak dan susunan syaraf — dan membutuhkan asupan gizi
yang optimal.
Nutrisi yang
diperlukan adalah:
1. Kalori
Pada 3 bulan pertama kehamilan, asupan energi tidak
perlu ditingkatkan bila anda mengkonsumsi makanan bergizi. Sedangkan pada 2
trimester akhir, tubuh anda membutuhkan tambahan 300 kalori per hari dibanding
sebelum hamil.
2. Protein
Anda dan bayi anda memerlukan banyak protein sebagai
nutrisi penunjang pertumbuhan jaringan. Anda perlu mengkonsumsi 60 gram protein
sehari, yaitu 20-36% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Beberapa sumber
protein hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, unggas, daging
sapi, hati, dan telur. Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu,
tempe, kacang polong, kacang-kacangan, dan serealia. Susu dan produk olahannya,
seperti keju dan yogurt, juga merupakan sumber protein yang baik. Anda dapat
mempertimbangkan minuman bernutrisi lengkap dan seimbang, seperti S-26 MAMA*, sebagai pengganti
susu sapi. Setiap satu takaran saji diperkaya dengan vitamin dan mineral yang
lengkap dan memberikan tambahan protein sebesar 16% dari anjuran kecukupan
gizi harian.
3. Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak
nutrisi. Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk
dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan. Namun demikian, dalam keadaan
hamil sekalipun anda harus membatasi asupan lemak karena kandungan kalorinya
amat tinggi. Jika anda mengkonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, berat
badan anda akan cepat sekali naik. Makanan yang tinggi lemak antara lain
daging berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak. Dengan menkonsumsi
beberapa diantaranya, anda akan memperoleh cukup energi dari lemak. S-26
MAMA dapat menjadi pengganti susu sapi karena rendah lemak jenuh dan
kandungan energi dari lemaknya hanya 15%.
4. DHA
Selama masa kehamilan, asam lemak dokosaheksaenoat
(DHA) sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Bayi dalam kandungan anda
bergantung pada kecukupan asupan DHA anda. Penelitian menunjukkan bahwa
suplementasi DHA dari ibu dapat meningkatkan status DHA bayi. Para ahli
menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 300 mg DHA per hari.Contoh sumber
DHA adalah: telur, daging, hati, dan ikan. Beberapa minuman formulasi khusus
juga telah diperkaya dengan DHA, misalnya S-26 MAMA*.
5. Karbohidrat dan serat
Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energi penting.
Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum,
dan pasta. Agar kebutuhan energi anda terpenuhi, makanlah 3 porsi
karbohidrat/serat makanan setiap hari (Seiris roti sama dengan satu porsi
karbohidrat/serat makanan). Pilihlah makanan yang diperkaya dan terbuat dari
padi-padian, misalnya havermut, rye (sejenis gandum), dan gandum. Makanan dari
padi-padian lebih kaya gizi dan serat dibanding produk olahannya. Serat sangat
penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami konstipasi. Makanan
berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah segar, dan sayuran segar
bisa mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi) tersebut.
6. Vitamin dan mineral
Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan
mineral lebih tinggi dari biasanya. Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai
vitamin dan mineral lebih banyak dibanding makanan lain. Setiap hari, anda
harus mengkonsumsi buah jeruk dan sayuran berwarna hijau atau kuning dalam
porsi yang besar. Buah dan sayuran lain yang juga penting untuk dikonsumsi
adalah apel, pir, anggur, pisang, nanas, beri, jambu, mangga, pepaya,
kurma, melon, wortel, bit, tomat, dan kembang kol. Konsumsi buah dan
sayuran segar lebih disarankan dibanding buah/sayuran kaleng, karena jumlah
gizinya yang lebih banyak serta tidak mengandung tambahan gula, garam dan
lemak.
7. Asam folat
Asam folat sangat penting bagi kesehatan pertumbuhan
bayi. Asupan asam folat yang cukup sebelum pembuahan dan beberapa minggu awal
kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir saluran syaraf (NTD). Buah dan
sayuran, termasuk jus jeruk dan daun sayuran warna hijau, serta padi-padian
adalah sumber asam folat yang baik. Anda harus mengkonsumsi setidaknya 600 mcg
asam folat setiap hari. Para ahli kesehatan menganjurkan wanita hamil untuk
mengkonsumsi suplemen vitamin yang mengandung 600 mcg asam folat sehari
daripada bergantung pada makanan yang mengandung asam folat.
8. Zat Besi
Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan
kebutuhan zat besi anda. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu
bagian darah yang mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi. Suplementasi
zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi zat besi.
Kekurangan zat besi dapat mempertinggi resiko komplikasi disaat persalinan dan
resiko melahirkan bayi berat lahir rendah dan prematur. Makanan-makanan yang
kaya zat besi antara lain, daging sapi, hati, kacang polong dan padi-padian. Para
ahli di Amerika Serikat (AS) menganjurkan agar wanita hamil mengkonsumsi 27 mg
zat besi setiap hari, yaitu 50% diatas kebutuhan normal. Sebagian besar ahli
kesehatan menganjurkan konsumsi suplemen yang memberikan 30 mg zat besi per
hari karena mineral ini sukar sekali terpenuhi melalui makanan.
9. Seng
Seng sangat penting bagi kesehatan anda dan bayi.
Defisiensi seng bisa menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan melahirkan.
Kadar seng rendah pada bayi telah dihubungkan dengan NTD dan berat lahir
rendah. Sumber seng yang baik adalah seafood, hati, dan daging. Di AS, angka
kecukupan gizi harian seng semasa hamil adalah 11 mg. Jumlah ini 38% lebih
tinggi dari kebutuhan normal. Banyak wanita merasa lebih mudah memenuhi
kebutuhan mereka dengan cara mengkonsumsi suplemen yang diperkaya seng.
2.
Gizi Untuk Wanita Menyusui
v
Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada
ibu menyusui sangat
erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh
kembang bayi.
Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus
ototserta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah
terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Gizi Ibu Menyusui
-
Pengaruh makanan erat kaitannya
dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
-
Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak
diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
-
Aktivitas.
v
Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan
memperoleh tambahan zat makanan 800
Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
v
Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional
dengan jumlah air susu ibu
yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding
selama hamil.
Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan
ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan
oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira
640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama
dan 510 kal/ hari selama 6
bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein.
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 %
dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang
diperlukan selama laktasi adalah
asupan cairan. Dianjurkan
ibu menyusuiminum 2-3
liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi
daripada selama hamil.
v
Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuhkembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekuranganzat-zat
esensial menimbulkan gangguan pada
mata ataupun tulang.
ASI telah terbukti secara ilmiah merupakan makanan
yang tepat untuk bayi yang baru lahir.?Selain mengandung zat-zat gizi paling
lengkap yang dibutuhkan untuk perkembangan kecerdasan maupun emosi anak, ASI
mengandung zat immunoglobulin (zat antibodi) yang berfungsi untuk melindungi
bayi dari segala infeksi.
Itu sebabnya susuilah bayi Anda sesegera mungkin,?
begitu bayi lahir sampai minimal usia 4-6 bulan, tanpa memberi makanan tambahan
lain. Sebagaimana dikemukakan pakar pangan dan gizi, Prof. Dr. FG Winarno, bayi
dengan berat 4 kilogram memerlukan 660 ml ASI per hari dan 825 ml per hari
untuk bayi dengan berat 5 kilogram.
Sebagai gambaran, selama Anda memberikan ASI eksklusif
(4-6 bulan), setiap hari Anda harus mendapatkan tambahan kalori dan protein
sebesar 700 kalori, selanjutnya 500 kalori, dan pada tahun kedua 400 kalori.
Dalam buku Meat & Potatoes of Breastfeeding karya Jill Dalley disebutkan,
kalori yang harus dipenuhi ibu menyusui sebesar 2100-2900 kalori.
(Buletin
infosehat Edisi VI, http://www.indomp3z.us/showthread.php/76620-Gizi-untuk-Ibu-Menyusui)
3.
Gizi untuk bayi dan balita
v
Nutrisi Untuk
Bayi 0 – 6 Bulan
Asi Ekslusif
Satu bentuk rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan
dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh
dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan
pemenuhan zat-zat gizi yang tepat.
ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna
bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar
zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI.
ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization)
adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air
putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan
sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum
mampu mencerna makanan selain ASI. anjuran pemberian ASI eksklusif 6 bulan ini
dikeluarkan juga oleh The American Dietetic Assosiation pada bulan oktober 2001
bersamaan dengan diterbitkannya panduan berjudul “ Exclusive Breastfeeding for
6 month and Breastfeeding with Complementary Foods for at Least 12 months is
the ideal feeding pattern for infants “
Komposisi ASI
Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung
zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang
otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama terdiri
dari:
a.
Laktosa
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang
berperan penting sebagai sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah
menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf.
Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan
bayi.
b. Lemak
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi
sumber energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi.
Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan
asam alda linolenat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA.
AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.
c.
Oligosakarida
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi
sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara
alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.
d.
Protein
Komponen dasar dari protein adalah asam amino,
berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu,
yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam
proses ingatan.
Komposisi zat utama dalam ASI:
-
Laktosa- 7gr/100ml.
-
Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
-
Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
-
Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
v Makanan Bayi Umur 6 – 12 Bulan
Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam
bentuk sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI
sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI
saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka
mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
v Makanan Untuk Perkembangan Anak Usia 12-18
Bulan
Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus
dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi
yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan ini porsi makanan yang dikonsumsi
sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan pertambahan berat tubuhnya dan
peniningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi.
Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama
yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan
sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya
karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100
kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak
adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan
margarine.
Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan
fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur
perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan
variasi makanan.
Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan
sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan
tersebut. Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak
mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari
Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang
kuat dan tajam, sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat sampai
usia selanjutnya. Dengan memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang teratur
dan variasi jenis makanan, diharapkan anak akan memiliki disiplin makan yang
baik. Pola makan yang baik semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang, yaitu
pemenuhan zat-zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh
melalui makanan sehari-hari. Dengan makan makanan bergizi seimbang secara
teratur, diharapkan pertumbuhan anak akan berjalan optimal. Disadari maupun
tidak, Anda sedang mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak
dini
(http://drlizagizi.blogspot.com/2007/12/nutrisi-dan-gizi-untuk-bayi-dan-balita.html)
v
Empat Standar Emas Nutrisi Bayi Menurut Who
Ada empat Standar Emas Nutrisi Bayi yang telah
ditetapkan oleh WHO, yakni:
a.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan rawat gabung.
IMD penting karena memungkinkan bayi mendapatkan
manfaat dari kontak kulit pertama dengan ibu, dimana bayi akan terpapar bakteri
baik dari ibu yang tidak berbahaya dan bakteri tersebut kemudian membentuk
koloni dalam usus bayi yang bertugas memerangi bakteri lainnya yang jahat.
Dengan IMD, bayi akan mendapatkan kolostrum, cairan
emas yang kaya akan zat kekebalan terutama IgA yang berfungsi melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi dan sangat penting untuk pertumbuhan usus.
IMD membantu memantapkan kemampuan menyusu pada bayi dan pelekatan
mulut bayi pada payudara sehingga dapat lebih berhasil menyusu eksklusif dan
mempertahankan lama menyusu dari pada yang menunda menyusu. IMD juga dapat
mengurangi tingkat kematian bayi hingga 22%.
Rawat gabung selama 24 jam sehari diperlukan
untuk memastikan proses menyusui dimulai secara optimal. Dengan rawat gabung,
ibu akan merasa tenang, tidur lebih nyenyak, tidak stres, dan mempercepat
bonding antara ibu dan bayinya. Kondisi tenang ini akan membantu timbulnya
oksitosin. Karena bayi selalu bersama-sama maka ibu dapat menyusui bayinya
sesering mungkin sehingga bayi jarang menangis, banyak tidur dan berat badannya
cepat naik. Dengan rawat gabung ibu juga dapat belajar merawat bayinya sendiri.
Rawat gabung juga mengurangi kejadian infeksi nosokomial.
b.
ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan.
ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa memberi
asupan/tambahan apapun selain ASI, bahkan tidak juga air putih.
Kenapa harus ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama? Karena kalori dari ASI memenuhi 100%
kebutuhan bayi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
air, garam, gula dan semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Selain itu
ASI mengandung zat hidup yang tidak dapat ditiru oleh cairan manapun, seperti
sel darah putih (antiinfeksi), enzim pencernaan, dan hormon pertumbuhan.
c.
MPASI berkualitas sejak 6 bulan.
Yang dimaksud MPASI berkualitas adalah makanan buatan
rumah yang memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi, dari bahan baku lokal
dan harga terjangkau.
Mengapa? Karena saat bayi berusia 6-12 bulan ASI hanya
memenuhi 70% kebutuhan kalori bayi, sehingga bayi butuh tambahan dari asupan
lain. Mulailah dengan 2-3 sendok makan/kali ditingkatkan bertahap samapai ½
mangkok (125 ml). Sangat dianjurkan untuk memberikan MPASI buatan sendiri
karena lebih mampu menjaga kandungan gizi alami, mikronutrien serta
bioavalabilitas makanan.
d.
ASI diteruskan sampai 2 tahun atau lebih.
Kenapa pemberian ASI diteruskan setelah anak berusia
setahun? Karena meskipun jumlah kalori diberikan oleh ASI hanya sekitar 30%
namun zat immun yang diberikan dari ASI justru meningkat. Zat ini berfungsi
meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Meningkatnya zat immun adalah sesuai dengan
kebutuhan anak, dimana anak pada usia ini sudah lebih banyak aktivitas dan
interaksi dengan lingkungan, sehingga rawan infeksi kuman.
Jadi, mari berikan nutrisi terbaik dan terlengkap bagi bayi. Melalui standar emas nutrisi bayi, kita ciptakan generasi prima!
Jadi, mari berikan nutrisi terbaik dan terlengkap bagi bayi. Melalui standar emas nutrisi bayi, kita ciptakan generasi prima!
4.
Gizi Untuk Anak
Di tahun pertama kehidupan, panjang bayi bertambah
sebanyak 50 %, tetapi tidak terlipat setelah usia bertambah sampai 4 tahun.
Anak yang berumur 1- 3 tahun akan mengalami pertambahan berat sebanyak 2-2,5 kg
dan tinggi sebesar rata-rata 12 cm setahun (tahun kedua 12 cm, ketiga 8-9 cm).
Pertambahan berat anak prasekolah (4-6 tahun) berkisar antara 0,7-2,3 kg dan
tinggi 0,9-1,2 cm/ tahun sehingga menyebabkan tubuh mereka tampak
"kurus". Berat pada usia 7-10 tahun bertambah sekitar 2 kg dan tinggi
badan 5-6 cm setiap tahun. Menjelang pubr pertambahan berat dapt mencapai 4-4,5
kg setahun.
Pada usia ini kebanyakan anak hanya mau makan satu
jenis makanan selama berminggu-minggu. Orang tua tidak boleh gusar, asal
makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi anak. Sementara itu, orang tua
(atau pengasuh anak) tidak boleh jera menawarkan kembali jenis makanan lain
setiap kali makan.
v
Kecukupan
Energi Anak
Perhitungan AKEI bagi anak-anak menurut Komisi Ahli
FAO/WHO/UNU (1985) didasarkan pada konsumsi rata-rata anak sehat hasil
penelitian mutakhir Ferro Luzzi dan Durnin (1981) terhadap 6.500 anak wanita
dan 6000 anak pria di Negara-negara maju dan sedang berkembang.
Komisi Ahli sepakat untuk menambah nilai konsumsi
anak-anak hasil penelitian Ferro Luzzi dan Durnin sebesar 5 % untuk dijadikan
AKEI anak-anak. Penambahan ini dimaksudkan untuk mencapai AKEI yang layak bagi
kegiatan fisik anak-anak. AKE ini menurut tingkat umur (Kal/kg (b/hr) disajikan
pada Tabel 4. Cara menghitung AKEI anak-anak secara umum dirumuskan sebagai
berikut :
AKEIi = (AKEi) (Bi)
Dimana:
AKEIi = Angka kecukupan energi individu bagi anak
umur-i (kal/org/hr)
AKEi = Angka kecukupan energi bagi anak umur-i
(Kal/Kg/B/hr)
Bi = Berat badan sehat anak umur-i
Umur Anak
(tahun)
|
AKE anak
|
Rata-rata
(kal/org
B/hr)
|
|
Pria
(kal/kg B/hr)
|
Wanita
(kal/kg B/hr)
|
||
1-2
|
104
|
106
|
105
|
2-3
|
104
|
102
|
103
|
3-4
|
99
|
95
|
97
|
4-5
|
95
|
92
|
94
|
5-6
|
92
|
88
|
90
|
6-7
|
88
|
83
|
86
|
7-8
|
83
|
76
|
80
|
8-9
|
77
|
69
|
73
|
9-10
|
72
|
62
|
67
|
v
Masalah
Gizi Anak
-
Anemia defisiensi besi
Keadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan
zat besi dalam makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu
sehingga mengendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain. Untuk mengatasi,
diberikan suplementasi zat besi, dan dibiasakan menyantap makanan yang banyak
mengandung zat besi. Selain itu, sebagian susu diganti dengan air atau air
jeruk. yang dapat membantu penyerapan zat besi.
-
Karies gigi
Karies gigi biasanya berlanjut sampai anak memasuki
usia remaja, bahkan sampai dewasa.Makanan yang dapat dengan mudah menimbulkan
karies, antara lain keripik kentang, permen (terutama permen karet), kue yang
berisi krim, kue kering, dan minuman manis. Namun pada prinsipnya hal ini
disebabkan apabila sesudah sesudah makan anak tidak dibiasakan segera menggosok
gigi.
Upaya mencegah karies, tentu sudah jelas, yaitu
menggosok gigi dengan pasta gigi berfluorida (sebaiknya segera sesudah makan),
di samping tidak mengkonsumsi makanan yang lengket atau bergula. Makanan
cemilan yang baik untuk gigi, antara lain buah segar, popcorn, kacang, keju,
yogurt, kraker berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran segar, dll. Di
luar ini, permen (terutama permen karet), lolipop, sereal berlapis gula,
sebaiknya tidak dibiasakan untuk dicemil.
-
Penyakit kronis
Penyakit yang tidak menguras cadangan energi
sekalipun, jika berlangsung lama dapat mengganggu prtumbuhan karena
menghilangkan nafsu makan anak.
-
Berat badan berlebih
Jika tidak teratasi, berat badan berlebih (apalagi
jika telah mencapai obesitas) akan berlanjut sampai remaja dan dewasa.
Kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang
masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit olahraga, atau
keduanya. Kelebihan berat anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat
akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
v
Penilaian
Status Gizi
Pada prinsipnya, penilaian status gizi anak serupa
dengan penilaian pada periode kehidupan lain. Pemeriksaan yang perlu lebih
diperhatikan tentu saja bergantung pada bentuk kelainan yang bertalian dengan
kejadian penyakit tertentu. Kurang kalori protein, misalkan lazim menjangkiti
anak. Oleh karena itu pemeriksaan terhadap tanda dan gejala ke arah sana
termaksud pula kelainan lain. Pemeriksaan klinis diarahkan untuk mencari
kemungkinan adanya bintik bitot, xerosis konjungtiva, anemia, pembesaran
kelenjar parotis, kheolosis angular, fluorosis, karies, gondok, serta hepato
dan splenomengali.
Penilaian antropometri yang penting dilakukan ialah
penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit
triseps.Pemeriksaan ini penting, terutama pada anak prasekolah yang berkelas
ekonomi dan sosial rendah. Pengamatan anak usia sekolah dipusatkan terutama
pada percepatan tumbuh. Uji pertumbuhan pada golongan usia ini setidaknya
diselenggarakan setahun sekali, karena laju pertumbuhan pada fase ini relatif
lambat. Sebagai patokan, pertambahan berat anak usia 5-10 tahun berkisar sampai
10%-nya, sementara tinggi badan hanya bertambah sekitar 2 cm setahun.
v
Konsumsi
dan Kebutuhan
-
Protein.
-
Vitamin A
-
Vitamin D
-
Vitamin E
-
Vitamin K
-
Thiamin
-
Riboflavin
-
Niacin
-
Vitamin B12
-
Vitamin C
-
Kalsium
-
Fosfor
-
Magnesium
(Drajat Martianto,.
1989).
5.
Gizi Untuk Remaja
Remaja adalah perempuan berusia 10-18 tahun dan
laki-laki berusia 12-20 tahun. Pada usia tersebut, pertumbuhan remaja sangat
cepat seiring dengan dialaminya pubertas. Remaja membutuhkan asupan gizi yang
cukup karena aktivitas fisik remaja yang tinggi, seperti ekstrakulikuler yang
banyak, kurikulum sekolah yang padat, apalagi ditambah dengan mengikuti
berbagai macam les. Otomatis, remaja lebih banyak membutuhkan asupan
kalori. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia, remaja membutuhkan
sekitar 2050 sampai 2500 kkal dan protein 50 sampai 60 gram sesuaidengan
pertambahan umurnya. (Azrimaidaliza, S.KM, M.KM & Fivi Melva Diana, S.KM)
(Tabloid P’Mails edisi 176)
a.
Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Masa remaja merupakan saat
terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan
fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan
tercapainya bentuk dewasa karena
pematangan fungsi endokrin. Pada
saat proses pematangan
fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Growth
Spurt :
-
Anak perempuan
: antara 10 dan 12 tahun
-
Anak laki-laki
: umur 12 sampai 14 tahun.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang
cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannya maupun berat badannya. Pada
periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
berhubungan dengan besarnya tubuh.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu
pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang
cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisiksehingga kebutuhan
zat gizi akan
naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah
mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya
sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk
mempertahankan keadaan gizi yang
sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian,
kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak
konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada
tubuhnya, seperti sakit dan
sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari
biasanya.
-
Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional
dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES)
menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11
sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah
(sekitar 1329) sampai kalori yang
tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu
mempertimbangkan kadar lemak kurang
dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar
800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg.
selain itu, wanita juga
harus memperhatikan unsur sodium,
cara pengolahan makanan dan
para wanita perlu
membatasi makanan kaleng
atau makanan dalam
kotak.
Pada anak remaja kudapan
berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi
kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat
meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong
untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan
suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Kekurangan konsumsimakanan,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan
kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun
kuantitas zat-zat gizi
sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan
untuk kegiatan
sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara
sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat
dari berat badan
seseorang. Pada remaja perempuan
10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun
sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat
karena proses tumbuh kembang berlangsung
cepat. Apabila asupan energi terbatas/
kurang, protein akan
dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10 -12
tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun
adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat
dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada
kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat
diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan
oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu-
waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI
menganjurkan konsumsi lemak dibatasi
tidak melebihi 25 % dari total energi per
hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari.
Asupan lemak yang
terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang
dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan
9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat
mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini
juga meningkat. Golongan vitamin B yaituvitamin B1
(tiamin), vitamin B2
(riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan
dalam metabolisme asam
nukleat yaitu asam folat dan
vitamin B12. Vitamin D diperlukan
dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar
sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga
diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari
dapat menimbulkan kekurangan darah
yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB).
Makanan sumber zat besi adalah
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik
dikonsumsi bersama dengan vitamin C,
karena akan lebih mudah terabsorsi.
6.
Gizi Untuk Lansia
Masalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat
dengan menurunnya aktivitas biologis tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang
seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah
menurun.
v
Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan
metabolisme basal pada orang-orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%,
disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh
dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya. Bagi
lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak,
dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki
sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila jumlah kalori
yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak,
sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka cadangan
energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
v Protein
Untuk
lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1
gram per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata
kebutuhan tubuhnya akan protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari
orang dewasa, karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
(protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan penyerapannya
kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa.
Sumber protein yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang-kacangan.
v Lemak
Konsumsi
lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi)
dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah ke
jantung). Juga dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah asam lemak
tidak jenuh (PUFA = poly unsaturated faty acid). Minyak nabati merupakan sumber
asam lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak mengandung asam
lemak jenuh.
v Karbohidrat
dan serat makanan
Salah
satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau konstipasi
(susah BAB) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada usus. Serat makanan telah
terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut. Sumber serat yang baik bagi
lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan biji-bijian utuh. Manula tidak
dianjurkan mengkonsumsi suplemen serat (yang dijual secara komersial), karena
dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang dapat menyebabkan mineral
dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak dapat diserap tubuh.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula-gula sederhana dan
menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacang-kacangan dan
biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.
v Vitamin
dan mineral
Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1,
B2, B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama
disebabkan dibatasinya konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran,
kekurangan mineral yang paling banyak diderita lansia adalah kurang mineral
kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi menyebabkan
anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya
dikonsumsi secara teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
v Air
Cairan
dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk
mengganti yang hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan
makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia
dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
v Kecukupan
gizi
Kebutuhan gizi
lansia setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini :
-
Umur
-
Jenis kelamin
-
Aktivitas/kegiatan fisik dan mental
-
Postur tubuh
-
Pekerjaan
-
Iklim/suhu udara
-
Kondisi fisik tertentu
-
lingkungan
v Angka
kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk manula dalam sehari
KOMPOSISI
|
LAKI-LAKI
|
PEREMPUAN
|
Energi (kal)
|
1960
|
1700
|
Protein (gram)
|
50
|
44
|
Vitamin A (RE)
|
600
|
700
|
Thiamin (mg)
|
0,8
|
0,7
|
Riboflavin (mg)
|
1,0
|
0,9
|
Niasin (mg)
|
8,6
|
7,5
|
Vitamin B12 (mg)
|
1
|
1
|
Asam folat (mcg)
|
170
|
150
|
Vitamin C (mg)
|
40
|
30
|
Kalsium (mg)
|
500
|
500
|
Fosfor (mg)
|
500
|
450
|
Besi (mg)
|
13
|
16
|
Seng (mg)
|
15
|
15
|
Iodium (mcg)
|
150
|
150
|
(Direktorat gizi masyarakat DJBKM. 2003 pada http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/27/gizi-pada-lansia/)
Category: Kesehatan, Pendidikan
0 komentar