ZAT-ZAT YANG DIBUTUHKAN OLEH TUBUH
Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberikan energi
bagi tubuh. Tubuh dapat menghasilkan sebagian zat gizi yang diperlukannya. Zat
tersebut dinamai zat gizi esensial. Tetapi, ada juga zat gizi yang tidak dapat
dihasilkan tubuh (zat gizi non esensial) seperti: asam amino (protein), asam
lemak tertentu, vitamin dan mineral yang diperoleh dari bahan makanan. Zat gizi
dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan fungsi, berdasarkan
jumlah yang dibutuhkan tubuh dan berdasarkan sumbernya.
1.
Berdasarkan fungsi
Setiap zat
gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri
sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat
gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.
a. Zat gizi sebagai sumber energi
Sebagai
sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses
metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi
memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang
berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan
sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging,
telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
Ketiga zat
gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut
merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas
fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi
terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat
gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh
Zat gizi ini
memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika
kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia
akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan
sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang
termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun
zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.
c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam
tubuh
Proses
metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk
itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di
dalam tubuh. Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang
terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk
mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan
protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral
dan vitamin.
2.
Berdasarkan jumlah
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat
gizi terbagai atas dua, yaitu:
a. Zat gizi makro
Zat gizi
Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram.
Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan
protein.
b. Zat gizi mikro
Zat gizi
mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit
tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar
mineral dan vitamin.
3.
Berdasarkan Sumber
Berdasarkan
sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani
Semua zat-zat yang telah
diklasifikasikan diatas sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pembahasan secara
terperinci mengenai zat-zat yang yang butuhkan oleh tubuh akan dibahas secara
terperinci, yaitu:
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk kelangsungan
hidup. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai bahan bakar penghasil energi,
bahkan merupakan sumber utama energi bayi tubuh. Semua karbohidat terdiri atas
unsure-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang pada umumnya
mempuyai rumus kimia Cn(H2O)n. Karbohidrat
yang terasa manis, biasanya disebut gula (sakar). Molekul dasar dari karbohidrat
disebut monosakarida atau monosa. Dua monosa dapat saling terikat, membentuk
disakarida atau diosa, dan tiga monosa saling terikat diberi nama trisakarida
atau triosa. Ikatan dari lebih dari tiga monosakarida disebut polysakarida atau
poliosa. Poliosakarida yang mengandung jumlah monosakarida yang tidak begitu
banyak, disebut oligosakarida.
1. Karbohidat di dalam makanan
a) Jenis-Jenis Karbohidrat
Berdasarkan
bentuk molekulnya, karbohidrat dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
monosakarida, disakarida, polisakarida. Monosakarida dan disakarida terasa
manis, sedangkan polisakarida tidak mempunyai rasa (tawar). Monosakarida
contohnya adalah glukosa dan fruktosa yang terdapat dalam buah-buahan, sayuran
dan madu. Disakarida contohnya adalah sukrosa, maltosa dan laktosa (karbohidrat
yang terdapat dalam susu). Sukrosa yang kita kenal dalam keseharian dengan nama
gula pasir, terdapat dalam tebu, bit, nira, buah-buahan, sayuran. Polisakarida terdiri dari pati, dekstrin dan serat makanan.
Pati terdapat di dalam serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan dan sebagian
buah-buahan yang belum matang.
b). Sumber Karohidrat
Sumber utama
karbohidrat di dalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, hanya sedikit saja
yang termasuk bahan makanan hewani. Di dalam tubuh karbohidrat mempunyai dua
fungsi utama yaitu sebagai simpanan energi dan sebagai penguat struktur tumbuhan
tersebut. Yang merupakan sumber energi terutama terdapat dalam bentuk zat
tepung (amylum) dan zat gula (mono dan disakarida). Timbunan zat tepung
terdapat didalam biji, akar, dan batang. Gula terdapat di dalam daging buah
atau di dalam cairan tumbuhaan, di dalam
batang (tebu). Karbohidrat penguat struktur tumbuhan terdapat sebagai selulosa
didalam dinding tumbuhan.
2). Fungsi
karbohidrat
a. Fungsi
kabohidrat di dalam tubuh
Di dalam
tubuh karbohidrat merupakan salah satu sumber utama energi. Dari tiga sumber
utama energi lemak dan protein. Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling
murah. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna, memberikan volume kepda isi usus,
dan rangsangan mekanis yang terjadi, melancarkan gerak peristaltic yang
melancarkan aliran bubur makan (chymus) melalui saluran pencernaan serta
memudahkan pembuangan tinja (de-faekasi).
Karbohidrat
juga merupakan bagian dari struktur sel, dalam bentuk glkoprotein. Reseptor
selular yangterdapat pda permukaan memberan sel, adalah suatu glikoprotein,dan
diantaranya merupakan reseptor bagi hormone.simpanana energy di dalm otot dan
hati terdapat sebagai glikogen,salah satu bentuk karbohidrat yang mudah
dimobilisasaikan bila badan memerlukan banyak energy.cdangan karbohidrat ini
tidak begitu besar,sehingga cepat menjadi susut.
b. Fungsi
kabohidrat di dalam hidangan
Di dalam
hidangan karbohidrat memudahkan bentuk kepada makanan,misalnya dalam bentuk
kue.dalam proses fermentasi,karbohidrat penting sekali dan mempunyai
sifat-sifat khusus untuk mendapatkan hasil olah yang disukai konsumen.jika di
panaskan pada suhu tinggi karbohidrat menjadi caramel yang memberikan aroma
khusus.kerja sam antara karbohiidrat dan protein tertentu di dalam tepung
terigu memberikan hasil bakar(roti)yang empuk seperti spon.
3. Metabolisme
Karbohidrat
a. Pencernaan Makanan Secara
Umum
Makanan dikunyah
didalam rongga mulut,dopotong-potong dengan gigi dan dicampur dengan air liur. Kemudian
makanan yang menjadi gumpalan (bolus) di telan melalui faring dan oesofagus(kerongkongan),masukk
kedalam lambung dan didalam lambung diolah kembali sehingga menjadi encer(chymus) dan masuk
kedalam deudenum.di dalam deudenum chymus dicampur dengan tiga jenis hasil
sekresi,yaitu sekresi pankereas,sekresi
mukosa deudenum dan sekresi empedu yang dihasilkan oleh sel-sel hati.chymus
bergerak lebih lanjut dan masuk berturut-turut kedalam jejunum dan ileum,untuk
kemudian masuk kedalam usus bersa atau kolom.sepanjang perjalannya,zat-zat gizi
hasil pencernaan makanan diserap melalui lapisan mukosa dinding usus,kemudian
masuk ke jaringan.
Karbohhidrat
yang tidak dicerna oleh tubuh,mengalami fermentasi
oleh mikroflora dan sisa protein serta asam amino mengalami pembusukan.proses
pembusukan menghasilkan CO2 dan pembusukan menghasikan H2S
yang kadang-kadang berjumlah cukup banyak dan dikeluarkan dari anus sebagai
platus(kentut)
4. Kebutuhan akan Karbohidrat
Kebutuhan
tubuh akan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energy
.jadi yang menjadi pangkal perhitungan ialah junlah kalori yang diperlukan
tubuh.kalri ini terutama dihasilkan oleh karbohidrat,lemak dan protein.
5. Penyakit-Penyakit
yang berhubungan dengan Karbohidrat
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
karbohidrat,ada yang berkaitan dengan kuantitas serta kualitas karbohidrat dan
ada karna gangguan pada metabolism.penyakit-penyakit karna ketidak seimbangn
antara konsumsi dan kebutuhan energy,ialah protein energy mal nutrisi(PEM)atau
penyakit kurang kalori dan protein (KKP) dan penyakit kegemukan (Obessitas),sedangkan
yang termasuk gangguan metabolisme karbohidrat ialah penyakit Diabetes
mellitus,lactose intolerance dan beberapa lainya.
PROTEIN
Protein
merupakan zat yang sangat penting,karena yang paling erat hubungannya dengan
proses-proses kehidupan.semua hayatt hidup sel berhubungan dengan zat gizi
protein.didalam sel,protein terdapat sebagai protein structural maupun sebagai
protein metabolic.protein struktur merupakan bagian integral dari struktur sel dan protein metabolic ikut serta dalam
reaksi-reaksi biokimia.
1. Jenis-jenis
Protein
Berdasarkan sumbernya, protein
diklasifikasikan menjadi:
-
Protein hewani
Protein hewani yaitu protein
dalam bahan makanan yang berasal dari binatang,seperti protein dari daging,
protein susu, dan sebagainya
-
Protein nabati yaitu protein yang berasal dari
bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dari terigu,dan
sebagainya.
Sumber
Protein
Sumber protein hewani
dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti hati,pancreas,ginjal,paru
dan jantung.susu dan telur termasuk gula sumber protein hewani berkualitas
tinggi.ikan,kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein
yang baik karena mengandung sedikit lemak. Sumber protein nabati yaitu Susu Kedelai , kacang kacangan, dan produk
sejenis QuarkTumbuhan berbji Suku polong-polongan, dan Kentan.
2. Fungsi
Protein
Fungsi
protein dalam tubuh sangat erat kaitannya dengan hayat hidup sel.dapat
dikatakan bahwa setiap gerak hidup sel selalu bersangkutan dengan fungsi
protein.dalam penyuluhan dan pendidikan gizi ditekankan fungsi protein sebagai
zat pembangun.selain itu protein berfungsi dalam pertumbuhandan pemeliharaan
jaringan.menggatikan sel-sel yang mati dan habis terpakai,sebagai protein
setruktural.tidak boleh lupa bahwa protein adalah sumber energy bersama-sama
dengan karbohidrat.dalam bentuk kromosom,protein juga berperan dalam menyimpan
dan meneruskan sifat-sifat keturunan
dalam bentuk gen.
3. Metabolisme Protein
Di dalam
rongga mulut protein makan belum mengalami proses pencernaan.baru didalam lambung
terdapat enzim pepsin dan HCL yang bekerja sama memecah protein makanan menjadi
metabolit intermediate tingkat poli
peptide,yaitu pepeton,albumosa dan proteosa. Di sistem pencernaan protein akan
diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari
asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9
asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri
oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa
sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam
amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa
asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat
disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil
transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma,
disebut sebagai translasi.
4. Penyakit
Gizi yang berhubungan dengan Protein
Ada dua penyakit gizi
yang bersangkutan dengan protein,(a)berdasarkan defisiensi
protein,(b)berdsarkan kelainan sintesa seta metabolisme protein contohnya yaitu
penyakit kurang kalori dan protein,penyakit penyerta dan terapi. Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100%
dari Protein -Keratin). Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari
yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh
filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali
adalah: hipotonus, gangguan pertumbuhan dan hati lemak. Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan
berkibat kematian.
LEMAK
Lemak adalah
sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsure-unsur karbon(C),Hidrogen(H)dan
oksigen(O),yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu(zat
pelarut lemak) ,seperti petroleum benzene,eter.lemak yang mempunyai titik lebur
tinggi bersifat padat pad a suhu kamar,sedangkan yang mempunyai titik lebur
rendah bersifat cair.lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau
gaji,sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak.
1. Lemak
dalam Makanan
Lemak di
dalam makanan yang memegang peranan penting ialah yang disebut lemak netral .
Jaringan lemak didalam tubuh dianggap tidak aktif, jadi tidak ikut didalam
proses-proses metabolism sehari-hari, tetapi merupakn simpanan atau cadangan
energy yang kelebihan dan tidak terpakai. Lemak, disebut juga lipid, adalah
suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama
untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh
dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
2. Sumber
Lemak
Menurut
sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari
bahan makanan tumbuh-tumbuhan,sedangkan lemak hewani bersal dari
binatang,termasuk ikan,telur dan susu.kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis
asam lemak yang menyusunnya.lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak
jenuh,yang menyebabkn titik cair yang lebih rendah.lemak hewani mengandung
terutama asam lemak jenuh.
3. Metabolisme
Lemak
Lemak di
dalam bahan makanan tidak mengalami pencernaan didalam rongga mulut,karena
tidak ada enzim yang dappat memecahnya.di dalam deudenum lemak dipecah oleh
enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas .sekresi cairan empedu dari
hati tidak mengandung enzim untuk
memecah lemak,tetapi mengandung garam-garam empedu yang mengemulsi lemak
dan asam lemak hasil pencernaan,menjadi butir-butir halus yang dapat menembus
epithel usus,masuk ke dalam lymphe jaringan.asam lemak alamiah selalu
mengandung jumlah atom karbon genap.lemak diekskresikan sebagai bahan sisa CO2
dan H2O.lemak didalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya
melainkan ada sebagaian yang terbuang didalam tinja.
4. Kebutuhan
Tubuh akan Lemak
Secara klinis, lemak yang
penting adalah
a. Kolesterol
a. Kolesterol
Kolesterol
adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan
komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak
dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang
yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu
(untuk fungsi pencernaan ). Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di
dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan
kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan
sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti.
Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi
maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan
biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
b. Trigliserida (lemak netral)
b. Trigliserida (lemak netral)
Sebagian
besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida
adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi.
Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel
membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida
menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh
sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
c. Fosfolipid
d. Asam Lemak
5. Penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan lemak
Dalam kaitan
lemak sebagai pelarut vitamin, defisiensi lemak atau gangguan absorpsi lemak
dapat memberikan gejala-gejala defisiensi vitamin yang larut lemak, misalnya
vitamin A dan Vitamin K. Ternyata pada kondisi yang memberikan hambatan
penyerapan lemak, gejala-gejala defisiensi kedua vitamin ini dapat timbul, dan
pernah dilaporkan. Ini terjadi pada gangguan sekresi empedu.
VITAMIN
Vitamin (bahasa
Inggris: vital amine,
vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik
amina berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Fungsi
vitamin secara umum berhubungan erat dengan fungsi enzim, terutama
vitamin-vitamin kelompok B. Enzim merupakan katalisator organik yang
menjalankan dan mengatur reaksi-reaksi biokimia didalam tubuh.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut
antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin,
niasin, asam
pantotenat, biotin,
vitamin B6,
vitamin
B12, dan folat).Walau
memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D
dan vitamin
K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi. Buah-buahan
dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik
untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Vitamin
memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu
penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme
di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping
itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh.
a. Vitamin A
Vitamin A,
yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang
baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,
vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini
bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber
makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama
yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel, pisang, dan pepaya).
Apabila terjadi defisiensi vitamin A,
penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain
itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan
asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang
dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering
bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut,
kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan
vitamin B yang tinggi.
b.
Vitamin B1
Secara umum, golongan vitamin B berperan
penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat
beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai
senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel
darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu,
gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
Vitamin B1,
yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki
peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat
menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping
itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi
defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit
kering dan bersisik.[17] Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem
saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
c.
Vitamin B2
Vitamin B2
(riboflavin)
banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh,
vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida
(flavin mononucleotide,
FMN) dan flavin adenine
dinukleotida (adenine dinucleotide,
FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan
molekul steroid,
sel
darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin
B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang
kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya
daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
d.
Vitamin B3
Vitamin B3
juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat
untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam
tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah,
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai
jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3
termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ragi, hati,
ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber
pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum dan
kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
e.
Vitamin B5
Vitamin B5
(asam
pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi
senyawa asam
lemak, sterol, neurotransmiter,
dan hormon
tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani,
mulai dari daging, susu,
ginjal, dan hati
hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang
hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan
diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
f.
Vitamin B6
Vitamin B6,
atau dikenal juga dengan istilah piridoksin,
merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan
sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi
melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi
sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan
karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
g.
Vitamin B12
Vitamin B12
atau sianokobalamin merupakan
jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman.
Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh
akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi
di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang
berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati,
dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin
B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan
darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
h.
Vitamin C
Vitamin C (asam
askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam
tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan
alami yang dapat menangkal berbagai radikal
bebas dari polusi
di sekitar lingkungan
kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C
dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif,
seperti kanker,
dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui
mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan
gusi berdarah dan nyeri
pada persendian.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal,
gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
i.
Vitamin D
Vitamin D
juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang
paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D
ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan
segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O
dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan
mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya
unsur kalsium dan
fosfor secara
berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja,
sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis,
yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya
berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi
berlebihan.
j.
Vitamin E
Vitamin E
berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga
dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan
alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan
minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi
tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan
otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.
k.
Vitamin K
Vitamin K
banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan
luka. Defisiensi
vitamin ini akan berakibat pada pendarahan
di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.
Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino
asam
glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi
susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik
bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
MINERAL
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas
mineral, yang dalam analisa bahanmakanan tertinggalsebagai kadar abu, yaitu
yang tertinggal bila suatu bahan makanan dibakar sempurna di dalam suatu
tunggu. Kadar abu ini menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar
menjadi zat yang menguap. Berdasarkan kuantumnya mineralkan dibagi menjadi:
a.
Makro
Elemen, yang terdapat dalam kuantum yang relative besar, seperti K, Na, Ca, Mg,
dan P, S, serta Cl.
b.
Mikro
Elemen, yang terdapat dalam kuantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat
dikelompokkan lagi menurut kegunaan didalam tubuh, yaitu:
§
Mikro
elemen essensial, yaitu mineral yang bener-bener diperlukan oleh tubuh, jadi
harus ada, seperti Fe, Cu, Co, Se, Zn dan J, serta F.
§
Mikro elemen
yang mungkin esensil, belum pasti betul diperlukan atau tidak dalam struktur
atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo
§
Mikro
elemen yang tidak diperlukan, atau non- esensial. Jenis ini terdapat di dalam
tubuh karena terbawa tidak sengaja di dalam makanan, jadi sebagai kontamin
(pencemar). Termasuk ke dalam kelompok ini ialah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, Ni,
Si, Sr, Va, dan Br.
c.
Adalagi
kelompok yang disebut trace elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok
mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kuantum yang lebik kecil lagi. Ke dalam
kelas inin termasuk Co, Cu, dan Zn.
Makro elemen sebagai bagian zat yang aktif
dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.
Adapula yang memegang fungsinya di dalam cairan tubuh, baik intraseluler maupun
ekstraseluler. K, Na, S dan Cl terutama berfungsi dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit, sedangkan Ca, Mg dan P terutama terdapat sebagai bagian penting
dari struktur sel dan jaringan.
Mikro elemen pada umumnya berfungsi
berhubungan dengan enzim, bahkan yodium merupakan bagian dari struktur suatu hormon.
Sejumlah besar enzim merupakan mikro elemen dan trace elemen untuk dapat
berfungsi secara maksimal. Beberapa elemen bekerjasama erat sekali dalam
melaksanakan fungsinya, sehingga dalam membicarakan elemen-elemen tersebut
harus dilakukan sekaligus, misalnya Na dan K, Ca dan P. Fungsi Na erat sekali
dengan tekanan osmosa cairan tubuh, sehingga pada pembicaraan metabolism air,
elemen Na harus pula dibicarakan bersama.
AIR
Air merupaakan kompenen penting dalam tubuh
kita. Semua reaksi biokimia di dalam sel dan jaringan terjadi di dalam medium
air. Panas jenis air yang tinggi menyebabkan air sanggup menyerap panas yang
banyak tanpa kenaikan suhu yang menyolok. Dengan demikian suhu tubuh dapat
dipertahankan berfluktuasi dalam batas-batas yang sempit saja, meskipun
mengalami penambahan kadar kalori yang besar, misalnya ketika melakukan
pekerjaan berat. Panas penguapan yang besar juga membantu pembuangan panas
badan dengan cepat dengan jalan penguapan keringat yang meningkat.
Sekitar 70% dari iean body mass terdiri atas
air, tetapi sekitar 50% dari berat badan, karena adanya jaringan lemak yang
relative mengandung air sedikit. Air di dalam tubuh dapat dibagi dalam tiga
kompartemen, ialah:
a.
Kompartemen
intraseluler, merupakan ruang air terbesar didalam tubuh, mengandung 30% berat
badan. Ini merupakan air yang terdapat di dalam sel-sel jaringan.
b.
Kompartemen
interstisial, mengandung air sebanyak 19% berat badan. Air ini terdapat di luar
sel jaringan dan di luar pembuluh darah, mengisi celah-celah diantara sel-sel
tubuh.
c.
Kompartemen
intravaskuler, ini merupakan air tubuh yang terdapat mengalir di dalam saluran
pembuluh darah. Kompenen ini adalah 4% berat badan.
Air di dalam ketiga kompartemen ini dapat
saling mengisi, mengalir dari kompartemen
yang satu ke kompartemen yang lain, untuk mempertahankan suatu tekaan
osmotic tertentu. Pertukaran air terjadi antara kompartemen intaraseluler
dengan interstisial, kemudian ke kompartemen intravaskuler dan sebaliknya.
Tekanan osmotik oleh ion-ion dan ukatan-ikatan organic menyebabkan aliran air
ini dari kompartemen yang satu ke kompartemen yang lain. Juga tekanan
hidrostatik didalam pembuluh darah ikut berperan dalam menyebabkan aliran air
antar kompartemen intravaskulara dengan kompartemen interstisial.
Input air berasal dari:
air minum (preformed water) 1.100 ml
air dalam bahan makanan (invisible) 500-900 ml
air metabolic ( oksidasi H) 400 ml
Seluruh input air sehari 2.000-2.400 ml
Output air terjadi melalui :
air seni (urine) 1.000-1.3000 ml
air dalam tinja (faeces) 80-100
ml
penguapan pernapasan dan keringat 920-1.000 ml
Seluruh output air sehari 2.000-2.400 ml
Category: Kesehatan, Pendidikan
0 komentar