Jaringan penguat

Saifuddin Zuhri | Tuesday, December 27, 2011 | 0 komentar
Jaringan Penguat merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan dalam perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim berperan penting sebagai jaringan penguat, terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya sedikit memanjang, dan umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur (Gambar 1). Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudutnya dan terdiri atas bahan selulosa yang tebal. Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer, lunak, lentur, dan tidak berlignin. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin. Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, bunga, dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga dapat dijumpai adanya jaringan kolenkim.
Jaringan Kolenkim yang tersusun oleh Sel-sel hidup
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal (Gambar 2). Umumnya, jaringan sklerenkim terdiri atas zat lignin dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu Isklereid).

Jaringan Sklerenkim dengan dinding yang tebal
.
a) Serat-serat sklerenkim
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serat-serat sklerenkim biasanya merupakan suatu seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Serat-serat sklerenkim mempunyai ukuran antara 2 mm – 25 cm. Beberapa spesies tumbuhan mempunyai serat-serat sklerenkim yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya serat manila yang digunakan sebagai bahan dasar tali.

b) Sel-sel batu
Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dalam buah (Gambar 3), atau dalam biji. Pada tempurung kelapa (Cocos nucifera) hampir seluruhnya terdiri atas sel-sel batu. Sel-sel batu pada buah dapat memberikan ciri khas, misalnya tekstur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir (Pyres communis) atau butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji (Psidium guajava).
Sel-sel batu pada buah pir

Category:

About Biotakson:
Biotakson diambil dari kata biotaksonomi, yang artinya tingkatan-tingkatan dalam biologi, nama ini disesuaikan dengan kontent blog ini yang mengulas hal-hal yang berhubungan dengan biologi ditambah dengan komputer

0 komentar